Bontang

Progres Masjid Terapung Dinilai Lambat oleh DPUPRK Bontang

Kaltim Today
23 Oktober 2020 17:06
Progres Masjid Terapung Dinilai Lambat oleh DPUPRK Bontang
Recana pembangunan Masjid Terapung, Bontang. (Mega.Kaltimtoday).

Kaltimtoday.co, Bontang - Progres pembangunan salah satu bangunan yang akan dijadikan ikon kota Taman yakni Masjid Terapung terbilang lambat. Hingga saat ini, masjid 3 lantai tersebut baru mencapai 20 persen pembangunan tahap lanjutan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (DPUPRK) Bontang, Tavip Nugroho.

Dijelaskan Tavip, saat ini kontraktor sedang mengerjakan dak atau pelat lantai beton untuk lantai dua dan tugas masjid tersebut. Dimana sebelum itu, kontraktor baru selesai mengerjakan dak lantai satu.

"Pengecoran dak itu membutuhkan waktu untuk pengerasan. Sambil menunggu progres, pekerjaan yang lain tetap dijalankan," jelas Tavip Nugroho.

Menurutnya, progres pengerjaan pembangunan masjid terapung terbilang lambat. Sehingga dia menyarankan progres bisa dipercepat jika kontraktor melakukan beberapa pekerjaan dalam waktu yang sama.

"Misalnya sambil ngecor lantai masjid, disambi lagi pemancangan sisi darat masjid untuk dudukan gabion, sebagai jembatan penghubung dari bibir pantai dan masjid," ungkapnya.

Namun, Tavip menyebut, pihak kontraktor tak bisa menyambi pekerjaan lantaran material tiang pancang yang belum tiba di Bontang. Padahal, dia awalnya memprediksi tiang pancang bisa sampai di Bontang dalam waktu dua pekan, karena pengiriman dari Surabaya, Jawa Timur.

"Karena faktor cuaca, tiang pancang pun lambat datang bisa sebulanan," ujar Tavip.

Tavip menyebut, Dinas PUPRK Bontang mengupayakan pembangunan masjid progresnya digenjot. Hal-hal yang dapat mempengaruhi pembangunan, sebisa mungkin dihindari.

Oleh karena itu, sebelum pengerjaan bagian tertentu di masjid dimulai, material sudah harus siap duluan. Lambatnya tiang pancang tiba menjadi pelajaran.

“Sekarang harus ready duluan materialnya. Jadi kalau sudah siap dikerjakan, semua sudah siap,” kata Tavip.

Selain itu, karena masjid dibangun di atas permukaan laut, maka tak boleh tergesa dan harus lebih hati-hati. Tahapan pengerjaan dimulai dari dasar, hingga kemudian kuba masjid.

“Harus vertikal pengerjaan. Memang agak lambat tapi kami kerja keras supaya progres terus digejot,” tutupnya.

[RIR | NON | ADV PUPRK]


Related Posts


Berita Lainnya