Samarinda

Punya 25 Ribu Lulusan SMK Tiap Tahunnya, Lowongan Kerja di Kaltim Masih Terbatas

Kaltim Today
25 Maret 2022 17:49
Punya 25 Ribu Lulusan SMK Tiap Tahunnya, Lowongan Kerja di Kaltim Masih Terbatas
Kasi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMK di Disdikbus Kaltim, Surasa. (Yasmin/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Di Kaltim, tercatat ada 221 SMK yang tersebar di 10 kabupaten dan kota. Tiap tahunnya, Kaltim menghasilkan sebanyak 25 ribu lulusan SMK yang datang dari berbagai jurusan.

Kepala Seksi (Kasi) Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMK di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Surasa menjelaskan bahwa, banyak lulusan SMK di Kaltim yang langsung bekerja dibanding melanjutkan kuliah.

"Lebih banyak yang bekerja. Meskipun tingkat serapannya itu masih parsial. Daripada anak-anak yang melanjutkan kuliah," ungkap Surasa.

Pada dasarnya, lulusan SMK memang dibekali dengan kompetensi keahlian sesuai jurusan. Sehingga lulusan SMK bisa siap untuk bersaing dan bekerja di dunia industri. Kendati demikian, harus diakui bahwa kondisi riil menyatakan bahwa, jumlah lapangan pekerjaan belum seimbang dengan jumlah lulusan SMK yang selalu ada tiap tahunnya.

Sebanyak 25 ribu lulusan SMK itu memang diketahui ada yang sudah memberikan laporan terkait informasi tempat mereka bekerja setelah lulus. Namun di sisi lain, ada pula lulusan SMK yang bekerja di sektor informal. Walhasil, mereka tak melapor informasi pekerjaan tersebut.

"Memang surveinya itu kan disebut alumni SMK. Survei itu tidak menyasar alumni SMK lulusan tahun berapa. Kalau mereka tidak melapor, otomatis dianggap menganggur. Alasan alumni tidak melapor kan sebabnya bermacam-macam," beber Surasa.

Bisa pula jika alumni SMK tertentu sudah bekerja di sektor formal dan sektor lain, namun tetap tak melapor. Sehingga masih dianggap tak bekerja. Walau begitu, lazimnya sebuah SMK diwajibkan untuk mempunyai jalinan kerja sama dengan industri tertentu. Namun ada persoalan lain yang tak bisa dihindari.

Sebagai contoh, jumlah industri di Kaltim tak sebanyak di tempat lain. Sehingga tak semua industri punya pemahaman yang sama perihal krusialnya membangun SMK secara bersama.

"Jadi ada saja laporan bahwa suatu industri tertentu belum bisa menerima tawaran kerja sama dengan SMK," lanjut dia.

Di sisi lain, industri tertentu sebenarnya bisa diajak untuk kerja sama dengan menandatangani MoU. Namun MoU saja tak cukup. Sebab lulusan SMK perlu mendapat kepastian untuk dipanggil sampai tahap rekrutmen.

Namun harus disadari pula bahwa, jumlah lowongan pekerjaan begitu terbatas. Sehingga membuat industri harus menimbang-nimbqng jika ingin menjalin kerja sama dengan suatu SMK. Khawatir, industri tak sanggup merekrut para lulusan SMK itu.

"Memang di beberapa industri ada yang melaksanakan program kelas industri. Jadi kelas itu dibuka memang untuk memenuhi kebutuhan industri. Lulus langsung direkrut. Itu ada untuk jurusan tertentu," tutupnya.

[YMD | RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Related Posts


Berita Lainnya