Kaltim

Ribuan Mahasiswa di Samarinda Besok Bergerak, Tolak Kenaikan BBM dan Presiden 3 Periode

Kaltim Today
10 April 2022 21:29
Ribuan Mahasiswa di Samarinda Besok Bergerak, Tolak Kenaikan BBM dan Presiden 3 Periode
Mahasiswa dari berbagai organisasi dan perguruan tinggi menggelar aksi unjuk rasa menolak perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi di Samarinda. (Istimewa)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Sejumlah elemen mahasiswa dan masyarakat bakal bergerak melakukan aksi unjuk rasa serentak secara nasional, Senin (11/4/2022). 

Di Samarinda, unjuk rasa mahasiswa akan dipusatkan di kantor DPRD Kaltim di Jalan Teuku Umar, Loa Bakung, Sungai Kunjang. 

Berdasarkan sejumlah keterangan, massa yang akan ikut berunjuk rasa di Kota Tepian berjumlah ratusan bahkan bisa mencapai seribuan orang. 

[irp posts="54481" name="Polling: Sudah 2,5 Tahun Anggota DPR RI Dapil Kaltim Bekerja, Seberapa Puas Anda dengan Kinerja Mereka?"]

Korlap II Aliansi Mahakam, Alfonsius Rimba mengatakan, puluhan organisasi mahasiswa sudah menyatakan akan bergabung dalam aksi unjuk rasa tersebut. Mereka sepakat untuk bersama-sama dalam Aliansi Mahakam menyuarakan tuntutan, yakni menolak perpanjangan masa jabatan presiden, serta menolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) dan pajak pertambahan nilai (PPN).

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

"Kami aksi dari pagi sampai target terpenuhi. Lokasi dipusatkan di DPRD Kaltim," kata Alfonsius Rimba.

Aksi yang digelar, Senin (11/4/2022) merupakan lanjutan dari aksi-aksi unjuk rasa yang sebelumnya digelar Aliansi Mahakam untuk menolak kenaikan BBM dan tarif PPN 11 persen. 

Aliansi Mahakam, sebut dia, menilai kebijakan-kebijakan rezim Presiden Jokowi tersebut membuat masyarakat semakin susah. Harga-harga barang dan kebutuhan pokok masyarakat naik. Rakyat semakin tercekik. 

Tak hanya itu, Aliansi Mahakam juga mengkritik wacanan penundaan pemilu atau perpanjangan periode masa jabatan Presiden Jokowi. Bagi Aliansi Mahakam, wacana tersebut menunjukkan nafsu politik dan kepentingan oligarki. 

"Tidak ada urgensinya sama sekali menunda pemilu. Wacana itu sangat bertentangan dengan konstitusi dan mengkhianati reformasi," tegas Alfon. 

Dia menyampaikan, aksi unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa dan masyarakat yang tergabung di Aliansi Mahakam merupakan bentuk pengawalan, terhadap keputusan yang abai terhadap rakyat. Mahasiswa, kata dia, akan terus melakukan aksi unjuk rasa hingga perjuangan atas tuntutan mereka dipenuhi. 

[TOS]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Related Posts


Berita Lainnya