Kukar

Sekretariat PC PMII Kukar Diserang, Sejumlah Fasilitas Alami Kerusakan

Kaltim Today
28 Agustus 2021 14:40
Sekretariat PC PMII Kukar Diserang, Sejumlah Fasilitas Alami Kerusakan
Dinding Sekretariat PMII Kukar di rusak oknum tak bertanggung jawab. (Istimewa).

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Sekretariat organisasi mahasiswa PC PMII Kutai Kartanegara (Kukar) diserang sekaligus pengerusakan oleh sekelompok oknum di duga dari mahasiswa Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) pada Jumat (27/8/2021) sekitar pukul 21.00 Wita.

Tak sampai disitu, dua kader yang berada di sekretariatan pun tak luput dari incaran mereka. Keduanya dipukul hingga mengalami luka-luka.

Ketua Lembaga Penyuluhan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBHNU) dan Ketua Bidang Hukum IKA PMII Kukar, Ismail Panda Lubis menuturkan, akibat ulah oknum tak bertanggung jawab setidaknya dinding dan kaca sekretariat rusak. Termasuk satu buah sepeda motor pemilik warung.

"Diduga pelaku oknum mahasiswa, info dari korban yang melihat, mereka datang sekitar 30 orangan," kata Panda sapaan akrabnya saat dihubungi awak media, Sabtu (28/8/2021).

Dia menyebutkan, salah satu motif ditenggarai adanya video Rektor Unikarta yang mengajak mahasiswa baru untuk masuk salah satu organisasi eksternal kampus. Pihaknya sangat menyayangkan apa yang dilakukan rektor itu tidak profesional.

Seharusnya mengayomi semua civitas akademik yang ada di kampus bukan hanya sekelompok tertentu saja. Pihaknya sangat kecewa tidak ada profesional seorang rektor yang memonopoli kampus untuk suatu kelompok dengan statementnya itu. Harusnya netral.

"Harusnya rektor memotivasi dengan melebur semua organisasi. Eh mahasiswa baru masuk ke organisasi semua yang ada di kampus baik di dalam dan di luar kampus," jelasnya.

Panda menambahkan, sudah membuat lapor terhadap insiden penyerangan di Polres Kukar dan berlangsung sampai jam 5 pagi. Dia menyebutkan, sudah ada enam orang menyerahkan diri ke Polres.

Pihaknya juga meminta permasalahan serius ini harus diproses secara hukum bahkan sampai persidangan. Panda menekankan, tidak ada kata damai diatas matrai 10.000, jika sampai didamaikan akan jadi tendensi buruk tentunya bisa terulang kembali.

"Polres Kukar memproses itu sampai jelas siapa otak pelakuya. Kami mau semuanya di proses secara hukum dan dalangnya itu," ungkapnya.

"Kami menolak ada premanisme, dari korban dan keluarga besar PMII terkhusus PMII NU menyayangkan tindakan ini. Mereka tidak ada damai dan matrai 10.000," tegas Panda.

Sementara Kapolres Kukar, AKBP Arwin Amrih Wientama mengatakan hasil pantauan, insiden terjadi dilatarbelakangi adanya miskomunikasi. Sehingga terjadi dugaan pengerusakan sekretariat, kemungkinan masalah internal sendiri.

"Nanti kami telaah kembali, apakah sama seperti yang kami sampaikan sekarang ini atau berbeda nantinya. Namun masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut," imbuhnya.

Dia menyebutkan, personil dilapangan masih mencari keberadaan terduga pelaku, mudah-mudahan segera ditemukan dan diamankan. Supaya bisa tahu apa yang menjadi permasalahan sebenarnya terjadi.

"Kami berusaha mencari dan mengumpulkan alat bukti serta keterangan saksi. Dugaan yang datang lebih dari satu," pungkasnya.

[SUP | NON]


Related Posts


Berita Lainnya