Bontang

Selama Pandemi, RSUD Taman Husada Bontang Tetap Layani Pasien Cuci Darah

Kaltim Today
20 Juni 2020 15:39
Selama Pandemi, RSUD Taman Husada Bontang Tetap Layani Pasien Cuci Darah
Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni saat mengunjungi pasien di RSUD Taman Husada Boontang.

Kaltimtoday.co, Bontang – Wabah pandemi global Covid-19 masih belum dikatakan aman. Selama masih ada pasien positif Covid-19 setiap harinya, maka kondisi masih dikatakan darurat. Seperti halnya Pemkot Bontang yang belum mencabut status Kejadian Luar Biasa (KLB) di Bontang.

Beragam pelayanan publik, baik di bidang kesehatan maupun pelayanan administrasi lainnya banyak yang dibatasi. Untuk berobat ke rumah sakit pun, pasien masih dibatasi setiap harinya, meskipun pemerintah sempat menggaungkan New Normal, protokol kesehatan, tetaplah harus dijalankan dengan baik.

Hal itu juga berlaku pada fasilitas kesehatan RSUD Taman Husada Bontang. Rumah sakit daerah yang sedang berupaya untuk kembali meraih kelas B tersebut membatasi beberapa pelayanan poliklinik pada bulan Maret-Mei. Namun di bulan Juni, pelayanan poliklinik rawat jalan sudah mulai dibuka dengan berbagai ketentuan.

Satu pelayanan yang tak bisa ditutup yakni klinik hemodialisa atau klinik cuci darah. Direktur RSUD Taman Husada Bontang, dr I Gusti Made Suardika mengatakan, klinik hemodialisa tak bisa ditutup. Sebab pasien gagal ginjal harus rutin cuci darah.

“Jika kami tutup, mereka akan meninggal karena ureumnya jadi tinggi dalam darah,” terang dokter Gusti, Sabtu (20/6/2020) saat dihubungi Kaltimtoday.co.

Dalam satu hari, RSUD Taman Husada Bontang bisa menerima pasien cuci darah sebanyak 24 pasien. Tentunya, para pasien tetap harus mengikuti protokol kesehatan yang diterapkan RSUD Taman Husada Bontang.

“Mereka akan kami screening dulu, dan wajib menggunakan masker. Pulang ke rumah juga protokol kesehatan harus dilakukan dengan cara langsung mandi sepulang dari rumah sakit,” tutupnya.

[RIR | RWT | ADV]



Berita Lainnya