Kaltim

Sisi Positif Covid-19, Mampu Tingkatkan Kreativitas Masyarakat Dalam Berbisnis

Kaltim Today
05 November 2020 11:36
Sisi Positif Covid-19, Mampu Tingkatkan Kreativitas Masyarakat Dalam Berbisnis
Ketua HIPMI Kaltim, Bakri Hadi.

Kaltimtoday.co, Samarinda - Tak dapat dimungkiri bahwa pandemi Covid-19 memang memukul sektor bisnis. Pergerakannya jadi goyah dan tak stabil. Namun, hal tersebut tak dapat dijadikan penghalang. Terlebih lagi, belum diketahui kapan pandemi akan berakhir. Di sini, para pengusaha dituntut untuk melakukan terobosan. Agar bisnisnya tetap bertahan dan dapat pemasukan.

Ketua HIPMI Kaltim Bakri Hadi menuturkan, selama pandemi 19 banyak usaha UMKM terpukul. Namun, Bakri mengingatkan bahwa pegiat UMKM harus bisa mengubah strategi pasar dan bisnis. Contoh simpelnya bisa dengan memanfaatkan teknologi. Mulai penjualan hingga transaksinya. Sebab industri saat ini sudah memasuki era 4.0. Bakri menganggap itu sebagai hal yang harus dimaksimalkan.

"Teman-teman UMKM harus coba membuat ulang target pasar. Misalnya, saya mau jualan X. Nah siapa yang harus ditarget? Itu harus lebih detail. Sehingga strategi pemasarannya ngena ke pasar. Produk yang ingin dipasarkan juga bisa laku. Harus dikaji ulang itu," ungkap Bakri.

Pengusaha saat ini memang dituntut kreatif. Setiap hari harus berpikir. Bakri mengingatkan seorang pengusaha jangan cepat senang dan puas terhadap capaian-capaian yang telah didapat. Bahkan jika memungkinkan, suatu usaha diperlukan tim kreatif agar penjualan produk bisa lebih maksimal. Ditegaskan Bakri, UMKM saat ini sudah harus bergerak secara profesional dan modern. Jika tidak, tentu akan tertinggal.

"Kecuali untuk yang baru memulai usaha atau masih membuat usaha sampingan, tentu masih butuh waktu beradaptasi. Tapi bagi mereka yang memang ingin terjun, harus serius. Sebab sudah mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran. Kalau enggak serius, enggak akan berhasil," lanjutnya.

[irp posts="17499" name="Konsumsi Daging Kambing Dapat Menyebabkan Hipertensi? Ini Faktanya"]

Ditanya soal gambaran umum pergerakan ekonomi sejauh ini, Bakri menjelaskan adanya penurunan APBD Kaltim pada 2021 yang semula Rp 12 triliun kini menginjak angka Rp 8 sekian triliun. Menurut Bakri, berkurangnya jumlah tersebut tentu berpengaruh besar terhadap peredaran uang di Kaltim. Namun, kenyataan tersebut jangan sampai membuat pesimis. Ada banyak hal lain yang bisa dilakukan. Salah satunya menjaga keamanan dan tetap mengutamakan protokol kesehatan Covid-19. Bakri meyakini jika angka kasus positif bisa menurun, maka sudah selangkah lebih maju untuk memperbaiki keadaan ekonomi di Kaltim.

Selama Covid-19, Bakri juga menyadari adanya pola bisnis baru. Secara sadar dan tidak sadar, itu dialami oleh sebagian besar masyarakat. Misalnya, bagi mereka yang gemar memasak akhirnya membuka usaha kuliner rumahan secara daring. Kemudian ada pula tren jasa titip yang kini kian digandrungi.

"Menurut saya, sisi positif dari pandemi ini adalah lahirnya kreativitas di benak masyarakat yang makin meningkat," pungkas Bakri.

[YMD | TOS]



Berita Lainnya