Samarinda

Soal Retakan Flyover, Komisi III DPRD Samarinda Lakukan Sidak, Pemkot Diminta Segera Perbaiki

Kaltim Today
13 September 2022 14:30
Soal Retakan Flyover, Komisi III DPRD Samarinda Lakukan Sidak, Pemkot Diminta Segera Perbaiki
Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Angkasa Jaya Djoerani bersama jajarannya meninjau langsung kondisi keretakan pada Flyover Jalan AW Syahrani - Ir Juanda.

Kaltimtoday.co, Samarinda - Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Angkasa Jaya Djoerani bersama jajarannya melakukan inspeksi dadakan (sidak) meninjau keretakan pada bagian flyover di Jalan AW Syahrani - Ir Juanda, Senin (12/9/22).

Angkasa mengatakan, sidak dilakukan sesuai janjinya saat dikonfirmasi sebelumnya. Terutama hal ini dilatari warga Samairinda yang khawatir terjadi keruntuhan pada infrastruktur tersebut.

Dalam tinjauannya, pihaknya mengundang OPD teknis terkait yakni PUPR Samarinda. Setelah melalukan cross check bersama, Angkasa memastikan bahwa jalan layang yang berdiri sejak 2017 itu masih dalam kategori aman dilalui pengendara.

“Kami lihat di media ada sorotan. Tetapi jadi hal yang serius ketika ada kekhawatiran dari masyarakat. Jadi kami mengundang PUPR juga. Secara teknis, disampaikan PUPR, konstruksi tidak ada pengaruhnya dan dipastikan aman karena yang retak hanya berfungsi menutupi kolong jembatan flyover,” ucap Angkasa.

Kendati demikian, Politikus PDI-P tersebut meminta Pemkot Samarinda dalam hal ini pihak PUPR untuk segera menindaklanjuti dan melakukan perbaikan supaya tidak menimbulkan kekhawatiran warga.

“Kita harapkan hal-hal seperti ini, yang tidak indah dipandang oleh mata untuk segera diperbaiki,” tegas Angkasa.

“Ternyata Dinas PUPR telah mengajukannya pada Anggaran Perubahan. Mudan-mudahan tahun ini selesai,” imbuhnya.

Sementara itu, Kabid Bina Marga Dinas PUPR Samarinda, Budy Santoso menerangkan, keretakan disebabkan karena saat pembangunan tanah yang digunakan masih dalam keadaan basah. Sehingga setelah mengering membuat rongga yang membuat pergeseran sabuk besi.

Budy menguatkan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Kemudian ia menjelaskan model infrastruktur disebutnya sengaja dibuat menutup tanpa kolongan agar tidak ada yang tinggal di area tersebut.

“Karena bagian jembatan yang retak ini sebenarnya merupakan konsep bangunan supaya tidak ada orang yang tinggal di bawah jembatan, agar tidak kelihatan kumuh. Tapi tetap kami bongkar supaya warga semakin yakin. Keretakan jembatan tidak ada kaitannya pada pondasi jembatan,” jelas Budy.

Sebagai informasi, PUPR Samarinda telah menganggarkan Rp200 juta yang diestimasikan untuk perbaikan selama dua bulan ke depan.

[HI | RWT | ADV DPRD SAMARINDA]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya