Kutim

Tenaga Kerja Lokal di Ring Satu Tidak Terberdaya Maksimal, Dewan Kutim Minta Perusahaan Gelar Pelatihan

Kaltim Today
05 Juli 2021 12:58
Tenaga Kerja Lokal di Ring Satu Tidak Terberdaya Maksimal, Dewan Kutim Minta Perusahaan Gelar Pelatihan
Anggota DPRD Kutim Asmawardi beserta Tim Pansus Ketenagakerjaan berkunjung ke PT Darmahenwa. (Ramlah/Kaltimtoday.co).

Kaltimtoday.co, Sangatta - Anggota DPRD Kutai Timur (Kutim) yang tergabung dalam Panitia Khusus (Pansus) melakukan kunjungan kerja ke berbagai perusahaan di Tuah Bumi Untung Benua.

Salah satu perusahaan yang disambangi adalah perusahaan tambang swasta di Bengalon, Kutai Timur.

Dalam kesempatatan terebut, Anggota DPRD Kutim, Asmawardi mempertanyakan komitmen perusahaan untuk memberdayakan tenaga kerja lokal khususnya di wilayah Ring I (Bengalon).

"PT Darma Henwa kayaknya belum pernah mengadakan pelatihan ya pak ya? atau training? ndak pernah saya dengar," sebut Asmawardi saat mempertanyakan ke manajemen perusahaan PT Darmahenwa, Jumat (2/7/2021) lalu.

Maksud Asmawardi menanyakan hal tersebut untuk memastikan keberadaan perusahaan di Bengalon ini benar-benar berupaya menyerap tenaga lokal.

Politikus PAN ini mengaku, dia mendapat laporan dari masyarakat yang kesulitan mendapat pekerjaan di perusahaan tambang swasta tersebut.

Padahal, lanjutnya, orang tersebut merupakan masyarakat asli Bengalon yang berminat bekerja namun terkendala dengan pendidikan.

"Darma Henwa ini sudah berapa puluh tahun di Bengalon. Coba andaikata Darma Henwa ini membuka training untuk orang lokal lah, khususnya untuk orang yang tidak berpendidikan atau tidak bersekolah," paparnya.

Adanya pelatihan diyakini mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar perusahaan agar bisa terserap secara maksimal sebagai karyawan.

Kendati demikian, kebijakan perusahaan untuk tidak memanfaatkan tenaga kerja lokal justru menimbulkan kecemburuan bagi masyarakat sekitar.

Oleh karenanya, dia meminta agar perusahaan menggelar pelatihan atau training bagi masyarakat sekitar supaya mereka benar-benar terberdayakan.

"Tolong ditraining, dikasih belajar. Insyaallah mereka bisa. Tapi Darma Henwa saya lihat tidak pernah menerapkan ini selama beroperasi di sini (Bengalon)," ucapnya.

Selain meminta agar perusahaan menyediakan pelatihan bagi masyarakat sekitar, Asmawardi juga meminta agar tenaga kerja yang sudah bekerja di perusahaan tersebut dijadikan karyawan di perusahaan induk.

Kebanyakan karyawan yang asli Bengalon direkrut di perusahaan kontraktor, sehingga ini dinilai kurang memprioritaskan kesejahteraan tenaga kerja lokal.

"Kalau putra dan putri daerah yang asli Bengalon, tolong jangan dikontraktorkan lah. Kalau bekerja di Darma Henwa, ambil langsung ke sana biar mereka ini bisa sejahtera dan membanggakan di kampungnya," pungkasnya.

[El | NON | ADV DPRD KUTIM]



Berita Lainnya