Bontang

Tingkatkan Keamanan dari Kejahatan Siber, Bontang Bentuk CSIRT

Kaltim Today
26 Februari 2020 13:49
Tingkatkan Keamanan dari Kejahatan Siber, Bontang Bentuk CSIRT
Kepala Diskominfo Bontang, Dasuki (Foto: Ebid Salam/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Bontang - Untuk meningkatkan keamanan dari kejahatan siber, Pemkot Bontang bersama Diskominfo membentuk Computer Security Incident Response Team (CSIRT), sekaligus sosialisasi tentang Tata Kelola Keamanan Informasi, Rabu (26/02/2020).

Menariknya, Bontang menjadi yang pertama di Kaltim tingkat kota, yang bekerjasama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dalam pembentukan CSIRT.

Pada agenda sosialisasi yang dilaksanakan dua hari tersebut, melibatkan seluruh operasi Perangkat Daerah (OPD) yang memiliki tanggung jawab bagian IT.

Kepala Diskominfo Bontang Dasuki menuturkan, di era digitalisasi, keamanan menjadi paling prioritas untuk dibangun.

“Hal yang paling penting yang mungkin tidak disadari orang, era digitalisasi membutuhkan tata kelola IT yang baik. Tidak bisa menghadirkan aplikasi, tapi kemudian tidak safety. Ini menjadi pokok,” ujarnya.

Dia menambahkan, dengan dibentuknya CSIRT dapat membuat keamanan pemerintah daerah menjadi lebih baik lagi. Dasuki menargetkan, 2022 semua server OPD menjadi terpusat.

Sosialisasi dihadiri seluruh OPD yang bertanggung jawab bagian IT (Foto: Ebid Salam/Kaltimtoday.co)
Sosialisasi dihadiri seluruh OPD yang bertanggung jawab bagian IT (Foto: Ebid Salam/Kaltimtoday.co)

“Masih ada beberapa OPD yang belum bisa kami satu servernya, seperti Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, dan beberapa yang lain. Maka, 2022 semua harus sudah kami satukan dalam dalam konsep namanya manajemen tata kelolah IT,” imbuhnya.

Untuk diketahui, CSIRT merupakan organisasi atau tim yang bertanggung jawab untuk menerima, meninjau, dan menanggapi laporan dan aktivitas insiden keamanan siber.

Adapun tujuannya adalah, melakukan penyelidikan komprehensif dan melindungi sistem

atau data atas insiden keamanan siber yang terjadi pada organisasi. Melakukan pencegahan insiden dengan cara terlibat aktif pada penilaian dan deteksi ancaman, perencanaan mitigasi, dan tinjauan atas arsitektur keamanan informasi organisasi.

Kendati demikian, CSIRT perlu sustainable dan mampu beradaptasi dengan lingkungan yang terus berkembang dan menghadirkan fleksibilitas untuk menangani setiap kejadian tak terduga.

Usai sosialisasi dilaksanakan, peserta dalam waktu dekat kembali akan dikirim ke Inixindo, daerah Yogyakarta untuk memperdalam pengetahuan tentang CSIRT.

Inixindo sendiri merupakan tempat konsultan dan pengembangan SDM dalam bidang Teknologi Informasi dengan spesialisasi programming, computer networking, IT management, dan IT.

[BID | RWT | ADV]


Related Posts


Berita Lainnya