Samarinda

Tingkatkan PAD Hingga 50 Persen, Bogor Menjadi Rujukan Bappenda Samarinda

Kaltim Today
23 Januari 2020 20:27
Tingkatkan PAD Hingga 50 Persen, Bogor Menjadi Rujukan Bappenda Samarinda
Ilustrasi.

Kaltimtoday.co, Samarinda - Guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), pelbagai cara terus diupayakan pemerintah. Teranyar untuk memaksimalkannya, Badan Pendapatan Daerah se-Kaltim menggelar rapat koordinasi (rakor) bertajuk optimalisasi PAD, di lantai 2 Balai Kota, Jalan Kesuma Bangsa, Kamis (23/1/2020) hingga sore.

Pada kegiatan ini, Wali Kota Syaharie Jaang, Kepala Bapenda Kaltim Hj Ismiati dan Kepala Bapenda Samarinda Hermanus Barus serta seluruh stakeholder terkait, turut menghadiri. Sebagai pemateri, Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA), Yustinus Prastowo didapuk pada posisi tersebut.

Dalam penyampaiannya, Yustinus menuturkan, pengagendaan rakor semacam ini patut diapresiasi dan diharap bisa berkesinambungan. Tujuannya untuk melakukan koordinasi dan sinergi dalam memecahkan setiap permasalahan di daerah.

"Hasilnya tentu kami semua menginginkan win-win solution yang diikuti dengan benefit," ucapnya pada awak media, usai rakor.

Lebih jauh dikatakannya, Kaltim sendiri memiliki kontribusi penting untuk pendapatan negara, bahkan banyak mengalahkan daerah penting lainnya yang tak kalah potensial dalam PAD. Akan tetapi, Kaltim juga memiliki sisi lain yang mana, banyak daerah pelosoknya yang masih memiliki banyak ketimpangan pendapatan.

"Saya pikir itu tugas provinsi, agar bagaimana caranya bisa berkomunikasi kepada pusat untuk pemerataan di daerah pelosok," kata Yustinus.

"Tujuannya, agar alokasi ke daerah lebih merata. Termasuk mendorong daerah yang belum optimal dan berpotensi," sambungnya.

Di kesempatan yang sama, Kepala Bapenda Samarinda Hermanus Barus menuturkan, pada kegiatan rakor se-Kaltim ada beberapa catatan yang menjadi prioritas. Di antaranya, derajat otonomi fiskal daerah yang masih rendah dan berkisar 20 persen. Kata dia, idealnya untuk mencapai daerah yang mandiri jika hal tesebut telah berada di angka 50 persen.

"Upaya itu yang mesti kami kejar," kata Hermanus.

Guna mewujudkannya, lanjut Hermanus, salah satu caranya ialah melakukan pembelajaran pada Bapenda Bogor sebagai rujukannya. Penarikan pajak, di kota ini dikatakannya merupakan sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia karena telah berkembang dengan baik di era digitalisasi.

"Di sana sudah mengembangkan aplikasinya. Patut rasanya jika kami akan menjadikan rujukannya agar mencapai tujuan di sini," pungkasnya.

[JRO | RWT]



Berita Lainnya