Samarinda

TPA Bukit Pinang Dikepung Asap, Arief: Bukan Dibakar Tapi Terbakar

Kaltim Today
06 November 2019 21:48
TPA Bukit Pinang Dikepung Asap, Arief: Bukan Dibakar Tapi Terbakar
Kepala Bagian Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bukit Pinang Arif Rahmat

Kaltimtoday.co, Samarinda – Asap tebal akibat terbakarnya sampah di TPA Bukit Pinang hingga hari ini, Rabu (06/11/2019) tak kunjung hilang.

Tumpukan sampah yang terbakar tersebut, dijelaskan oleh Kepala Bagian Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bukit Pinang Arif Rahmat, asap yang ada bukan hasil dari pembakaran, melainkan terbakar.

"Perlu kami sampaikan, TPA itu tidak di bakar, melainkan sampahnya terbakar sendiri. Karena di dalam sampah ini ada zat metana, apabila terkena matahari, dia akan terbakar. Ini sudah masuk musim penghujan, jadi sudah agak lumayan lah dari kemarin saat musim kemarau," terang Arif.

Kebakaran ini menyebabkan kabut asap, yang menyelimuti hingga 10 hektar lahan TPA yang juga berdekatan dengan permukiman warga di wilayah Bukit Pinang, Jalan Suryanata, Samarinda Ulu.

Nampak kabut asap menyelimuti permukiman warga di wilayah Bukit Pinang, Jalan Suryanata, Samarinda Ulu.
Nampak kabut asap menyelimuti permukiman warga di wilayah Bukit Pinang, Jalan Suryanata, Samarinda Ulu.

Sejak Agustus hingga saat ini, kebakaran tersebut belum kunjung padam. Dijelaskan oleh Arif, pihaknya tak lepas dari upaya pemadaman.

"Yang kami lakukan disini hanya membolak-balik sampah, kecuali muncul api besar, baru kami lakukan penyiraman. Saat ini yang ada hanya asap, yang terbakar itu bagian bawah, jdi keluarnya asap, nah itu saja yang kami bolak balik menggunakan alat berat seperti eksapator," tandasnya.

Terbakarnya tumpukan sampah diakibatkan besarnya kandungan gas metan yang dihasilkan sampah organik. Dalam keterangannya, saat ini jumlahnya mencapai 60 persen dari total sampah yang ada di TPA Bukit Pinang. Selain dari pada itu, diperparah dengan adanya ban bekas yang sangat mudah terbakar.

Kepala Bagian Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bukit Pinang Arif Rahmat
Kepala Bagian Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bukit Pinang Arif Rahmat

"Memang ada warga yang beranggapan, bahwa TPA ini melakukan pembakaran hingga berakibat ke pencemaran udara atau asap yang mengganggu, tapi kan bisa di kroscek sendiri, tidak ada pembakaran. Hampir 60 persen jumlah sampah yang mengandung zat metan lah sumbernya, ada juga ban bekas," jelasnya.

Arif juga menjelaskan, kekurangan dari TPA ini memang terkait pemilahan. Sampah-sampah yang datang ke TPA Bukit Pinang semua tanpa dipilah. Oleh karenanya, Arif menerangkan, kedepan dirinya akan mengajukan konsen sistem pembuangan dengan metode pemilahan sebelum dibuang ke TPA. Menurutnya, hal itu bisa mengurangi dampak kebakaran sampah seperti yang terjadi saat ini.

Pihak DLH telah menyampaikan kepada pengurus TPA Bukit Pinang, agar terus melakukan pengawasan dan selalu menjalankan proses pembolak-balikan tanah dan sampah agar menutup titik api yang ada.

[NYN | RWT | ADV]



Berita Lainnya