Gaya Hidup

Tujuh Cara Mengatasi Migrain

Kaltim Today
12 Februari 2020 17:17
Tujuh Cara Mengatasi Migrain
Sumber: hallodoc.com

Satu dari tujuh orang menderita migrain, tetapi penyakitnya masih kurang dipahami dengan sedikit perawatan yang benar-benar efektif.

  1. Pahami pemicunya 

Sumber: Okezone.com
Sumber: Okezone.com

Migrain dapat dipicu oleh berbagai faktor lingkungan, mulai dari makanan tertentu hingga parfum. Buatlah catatan harian tentang sakit kepala selama beberapa bulan dan catat apa yang Anda lakukan atau makan sebelum migrain. Penderita seringkali mulai memperhatikan pola yang bisa mereka hindari di masa depan. Pemicu makanan umum termasuk produk yang mengandung monosodium glutamat, daging yang mengandung natrium nitrat seperti bacon dan salami, anggur merah, keju tua, ikan asap, dan makanan yang dipanggang. Alkohol, stres mendadak, suara keras, lampu terang dan merokok juga bisa menjadi faktor risiko migrain.

2. Minum obat, tetapi jangan terlalu banyak

Sumber: Tirto.ID
Sumber: Tirto.ID

Untuk migrain ringan, obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti ibuprofen atau aspirin dapat membantu. Untuk migrain yang lebih parah, resep obat utama yang tersedia adalah triptan. Bahkan jika obat-obatan tersebut tidak membantu, ada baiknya mencoba alternatif karena penelitian menunjukkan bahwa untuk sementara 30-40% dari penderita migrain tidak mempan dengan triptan pertama. Namun, semua obat penghilang rasa sakit harus diminum dengan hati-hati. Jika dikonsumsi lebih dari tiga hari selama seminggu secara teratur, Anda berisiko mengalami sakit kepala karena terlalu sering menggunakannya.

3. Cobalah untuk tetap rutin dalam beraktifitas

Sumber: Merdeka.com
Sumber: Merdeka.com

Jika sedang migrain, otak Anda peka terhadap perubahan lingkungan, mulai dari eksternal (suara keras) hingga internal (perubahan hormon), yang dianggapnya mengancam, yang mengakibatkan rasa sakit. Jika Anda konsisten, mungkin, dalam rutinitas harian Anda, dari jadwal tidur hingga waktu makan, hingga ketika berolahraga, itu dapat membantu mencegah migrain.

4. Cobalah suplemen

Sumber: Lifestyle.com
Sumber: Lifestyle.com

Yang terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter sebelum mencoba sesuatu yang baru, tetapi berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa suplemen gizi yang berbeda seperti magnesium, vitamin B2 dan koenzim Q10 memiliki potensi untuk mencegah migrain pada beberapa pasien. Satu penelitian terhadap 31 pasien migrain yang menggunakan koenzim Q10, dapat mengurangi kerusakan sel yang disebabkan oleh lingkungan dan faktor-faktor lain, dan 19 orang melaporkan bahwa migrain mereka berkurang setengahnya.

5. Olahraga ringan

Sumber: hallodoc.com
Sumber: hallodoc.com

Penelitian menunjukkan bahwa latihan aerobik ringan yang teratur, seperti jogging, berenang, menari atau bersepeda selama 30 menit, tiga kali seminggu, dapat mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan migrain pada beberapa pasien. Olahraga mendorong tubuh Anda untuk memproduksi bahan kimia penghilang rasa sakit alami yang dikenal sebagai endorfin. Namun, pastikan untuk makan dan minum sebelum berolahraga, untuk menghindari pemicu migrain seperti kadar gula darah rendah atau dehidrasi, dan cobalah untuk melakukan peregangan selama 10 menit sebelum dan sesudahnya untuk mencegah ketegangan otot, yang juga bisa menjadi pemicu.

6. Hentikan kafein

Sumber: Tirto.ID
Sumber: Tirto.ID

Kafein adalah salah satu pemicu migrain yang paling umum, terutama jika Anda rutin mengonsumsi dalam jumlah yang banyak setiap hari. Kafein kemudian dapat merangsang penyebab sakit kepala, yang pada gilirannya memicu pusat migrain otak. Para ahli menyarankan untuk membatasi asupan kafein menjadi hanya 200 mg sehari, yaitu setara dengan satu cangkir kopi berukuran sedang.

7. Carilah obat baru

Sumber: Tirto.ID
Sumber: Tirto.ID

Selama beberapa tahun ke depan, kategori obat baru yang disebut antibodi anti-CGRP, yang diberikan melalui suntikan bulanan, diperkirakan akan mencapai pasar. Anti-CGR bekerja dengan mengurangi kadar protein yang ditemukan meningkat pada penderita migrain yang menyebabkan pembuluh darah membesar, dan telah terbukti efektif dalam uji klinis dengan sedikit efek samping. Namun, hanya setengah dari penderita migrain yang merespon antibodi anti-CGRP, jadi antibodi anti-CGR bukan jawaban yang lengkap.

[RWT]


Related Posts


Berita Lainnya