Samarinda

UMKM di Samarinda Sumbang 100 Baju Hazmat dan 1.000 Masker

Kaltim Today
29 April 2020 14:40
UMKM di Samarinda Sumbang 100 Baju Hazmat dan 1.000 Masker
hgdhed

Kaltimtoday.co, Samarinda - Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang menerima penyerahan bantuan secara simbolis Alat Pelindung Diri (APD) dari hasil donasi sektor industri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), berupa 100 baju hamzat dan 1.000 masker untuk men-support pananganan Covid-19, penyerahan tersebut dilaksanakan di Rumah Jabatan Wali Kota Samarinda, Jalan S. Parman, Samarinda Ulu, Rabu (29/04/2020).

Penyerahan donasi APD dari sektor UMKM yang berada di Samarinda turut dihadari Asisten I Tedjo Sutarnoto, Ali Fitri Noor selaku Asisten III, Kepala Dinas Kesehatan Samarinda dr. Ismed Kosasih dan Plt. Kepala BPBD Samarinda, Hendra.

“Semua pihak tentu memiliki kepedulian masing-masing dalam menangani Covid-19 termasuk industri UMKM yang menyalurkan CSR-nya untuk penanganan dan pencegahan penyebaran Covid-19 ini. Kami mengapresiasi kepedulian dan kerja sama semua sektor UMKM yang berada di Samarinda, bersatu menangani persoalan yang tengah dihadapi bersama," ucap Jaang.

Jaang turut didampingi istrinya, Puji Setyowati yang juga Anggota Komisi IV DPRD Kaltim. Jaang berharap, masyarakat dapat bekerja sama dalam pemutusan mata rantai Covid-19 ini. Masyarakat dapat membantu dengan berbagai macam cara, di antaranya dengan materi, do’a, tidak keluar daerah, memakai masker dan menjaga jarak (physical distancing) dan biasakan mencuci tangan itu termasuk orang-orang yang berbuat dan turut andil dalam membantu Pemkot Samarinda untuk memberantas Covid-19.

Bantuan APD ini akan diserahkan kepada seluruh tim medis rumah sakit rujukan, puskesmas-puskesmas.
Bantuan APD ini akan diserahkan kepada seluruh tim medis rumah sakit rujukan, puskesmas-puskesmas.

Penyerahan Alat Pelindung Diri (APD) berupa baju hazmat dan juga masker merupakan partisipasi dari sektor UMKM di bawah koordinasi Dinas Perindustrian Samarinda dan akan diserahkan kepada seluruh tim medis rumah sakit rujukan, puskesmas-puskesmas sebagai bentuk melindung diri agar nyaman saat beraktivitas dan bekerja.

“Memang banyak warga yang datang mengecek kesehatannya, ada yang tidak memakai masker, itu juga nanti akan dibagikan. Kemudian setiap pasien harus berkata jujur terkait riwayat perjalanannya dan kondisi kesehatannya, sehingga tim medis kita tidak terpapar disebabkan ketida jujuran pasien,” ungkap Jaang.

Meskipun pasien yang terpapar Covid-19 semakin bertambah, Jaang mengatakan, belum memikirkan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Samarinda. Dia menekankan, jangan bermain-main dengan Covid-19 sebab sudah banyak pasien yang berstatus PDP dan sedang diisolasi di RSUD AWS Sjahranie dan bahkan sudah ada yang meninggal. Masyarakat diminta sadar untuk mengedepankan kesehatan, sayangi diri sendiri, keluarga dan warga Samarinda untuk sementara waktu patuhi aturan dari pemerintah pusat dan Pemkot Samarinda.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Samarinda, dr. Ismed Kosasih mengatakan, transmisi lokal berkaitan dengan penularan dari orang lain dalam satu wilayah sangat berpotensi, sebab Samarinda merupakan kota yang berada di tengah-tengah, diapit serta berdekatan dengan Balikpapan, Kukar, Bontang, dan Kutai Timur, sehingga hal ini sangat mungkin terjadi.

“Sekarang jumlah pasien kita terbanyak, tapi Alhamdulillah kita mendeteksinya lebih cepat, isolasinya lebih cepat sehingga pasien tersebut kebanyakan ringan, dan rumah sakit karantina pun sudah beroperasi," tutur Ismed.

[SDH | RWT | ADV]



Berita Lainnya