Kukar

Upacara Mendirikan Tiang Ayu, Tanda Pesta Erau Adat Pelas Benua Dimulai

Kaltim Today
26 September 2022 09:28
Upacara Mendirikan Tiang Ayu, Tanda Pesta Erau Adat Pelas Benua Dimulai

Kaltimtoday.co, Tenggarong — Pesta Erau Adat Pelas Benua kembali digelar, setelah vakum selama dua tahun. Upacara adat sakral mendirikan Tiang Ayu yang dilakukan oleh Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura sebagai tanda dimulainya pesta Erau.

Masyarakat dari berbagai penjuru di Kutai Kartanegara (Kukar) mendatangi Keraton Kesultanan atau Museum Mulawarman, Kecamatan Tenggarong. Meski dibawah terik sinar matahari yang memanggang kulit, tak menurunkan semangat masyarakat dari berbagai usia menyaksikan pembukaan Erau Adat Pelas Benua, pada Minggu (25/9/2022).

Dihadiri Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Adji Muhammad Arifin, Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi, Bupati Kukar Edi Damansyah, Wabup Rendi Solihin, Forum KoordinadibPimpinan Daerah (Forkopimda) Kukar dan beberapa kepala daerah di Kaltim.

Diketahui, Tiang Ayu memiliki makna sebagai lambang kerahayuan, serta salah satu senjata yang digunakan Raja pertama Kutai Kartanegara bernama Aji Batara Agung Dewa Sakti. Dengan berdirinya tiang ayu, semua masyarakat Kukar turut bersukacita, bergembira atas pelaksanaan pesta adat Erau.

 

 

A post shared by Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

"Dimana, kesenian Kutai akan tampil dan kemudian kebudayaan juga ikut ditampilkan," kata Wakil Ketua Panitia Erau selaku kerabat Kesultanan, Raden Heriansyah.

Pesta ini mempertahankan dan melestarikan adat istiadat yang ada di Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura. Di era perkembangan zaman, dibutuhkan pelestarian budaya kepada anak-anak muda, sehingga budaya-budaya tetap terjaga dengan baik.

Sebelumnya, Erau digabungkan dengan Tenggarong International Folk and Art Festival (TIFAF) yang digelar sekitar Juli. Event tahunan ini kemudian dipisahkan, dan Erau kembali diselenggarakan setiap bulan September.

"Erau telah dikembalikan ke Kesultanan, artinya sepenuhnya ditentukan oleh Kesultanan. Baik itu tata cara adat dan nilainya," ujar Raden Heriansyah.

Sementara Bupati Kukar, Edi Damansyah mengungkapkan, pelaksanaan Erau ini juga menggabungkan program Kukar Kaya Festival yakni Expo dan Festival Kota Raja (FKR) di halaman Stadion Rondong Demang. Bukan hanya melestarikan adat istiadat, tetapi juga memberikan dampak peningkatan perekonomian kerakyatan secara lansung. Dengan menyediakan wadah atau tempat kepada pelaku UMKM dalam menjalankan usahanya.

Dia berharap, Erau dapat terlaksana dengan baik, kondisi tetap aman terkendali. Mudah-mudahan dapat menarik banyak minat wisatawan untuk berkunjung ke Tenggarong.

"Erau ditetapkan Kemendikbud sebagai event budaya terbesar di Nusantara," ujarnya.

"Kita akan melakukan evaluasi sejauh mana efektivitas dan dorongan Pemkab di sektor UMKM. Saya terima kasih pada Sultan jika Erau sudah dilaksanakan dengan baik, tahun depan akan kita persiapkan lebih baik lagi,” kata Edi mengakhiri.

[SUP | NON]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya