Samarinda

Urai Kemacetan di Gunung Mangga, DPRD Samarinda Minta Pemkot Bangun Fly Over

Kaltim Today
13 Maret 2021 12:32
Urai Kemacetan di Gunung Mangga, DPRD Samarinda Minta Pemkot Bangun Fly Over
Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Sutrisno.

Kaltimtoday.co, Samarinda - Kawasan Gunung Mangga yang berada di Jalan Otto Iskandar Dinata (Otista), Kelurahan Sungai Dama, Samarinda Ilir, merupakan tempat padat penduduk hingga sering terjadi kemacetan hingga menimbulkan kecelakaan.

Dari sekian pergantian kepemimpinan Wali Kota Samarinda hingga saat ini belum ada solusi yang ditawarkan untuk mengurai kemacetan hingga menekan angka kecelakaan di kawasan Sungai Dama tersebut. Aktivitas pasar pun ramai dan banyak pengendara yang melintas dari arah Samarinda Seberang, Sambutan, Makroman hingga Anggana.

Berdasarkan hal itu, Sutrisno selaku anggota Komisi III DPRD Samarinda mengatakan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda terutama Wali Kota yang baru ini mampu mengatasi permasalahan tersebut.

"Saya usulkan agar dibuat jalan layang atau fly over di kawasan itu, sekarang ini tidak bisa diperlebar lagi," ungkap Sutrisno.

Jika APBD tidak mencukupi, lanjut Sutrisno Pemkot Samarinda bisa mencari sumber dana dari bantuan Pemprov Kalimantan Timur atau pusat untuk digunakan pembangunan fly over di kawasan Sungai Dama terutama di Jalan Otista.

 

 

A post shared by Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

Daerah lain pun dapat melakukan pembangunan jalan yang sempit dan kerap menimbulkan kemacetan bisa diselesakan dengan membangun jalan fly over, jika di Sungai Dama tersebut dibangun bakal menjadi solusi untuk mengurai kemacetan hingga menjadi ikon destinasi di Samarinda.

"Bangun saja fly over di situ, pasang tiang di tengah seperti jalan tol itu karena kawasan itu juga suatu saat dijadikan akses keluar masuk jalan tol Balikpapan-Samarinda, jadi pemkot harus jeli melihat arah pembangunan ke depan," ungkap Sutrisno.

Politisi dari fraksi PDI Perjuangan ini mengatakan, pembangunan fly over tersebut memudahkan akses bagi warga Samarinda maupun orang dari luar ketika berkunjung ke Samarinda sehingga tidak merasa bingung dengan jalur yang akan dilewati.

Dia menilai pembangunan di Samarinda masih terbilang minim dengan daerah lain seperti penataan kota Bontang dan Balikpapan. Jika tidak dipikirkan, maka 15 tahun lagi kemungkinan jalan tersebut tidak bisa lagi dilewati, pasalnya kegiatan pasar semakin ramai, areal parkir semakin sempit dan pembangunan rumah warga pun bertambah.

"Siap tidak siap Samarinda ini menjadi salah satu ikon Ibu Kota Negara baru, harus dijadikan sebagai kota metropolitan. Jadi dari sekarang harus diisi dengan pembangunan-pembangunan infrastruktur yang memadai dan modern," tutur Sutrisno.

[SDH | ADV DPRD SMD]



Berita Lainnya