Kutim

Utamakan Protokol Kesehatan, RPH Kutim Fasilitasi Pemotongan Hewan Kurban

Kaltim Today
01 Agustus 2020 19:22
Utamakan Protokol Kesehatan, RPH Kutim Fasilitasi Pemotongan Hewan Kurban
Pemotongan hewan kurban yang dilakukan petugas RPH tetap mematuhi protokol Covid-19.

Kaltimtoday.co, Sangatta - Rumah Potong Hewan (RPH) Kabupaten Kutai Timur secara perdana memfasilitasi pemotongan hewan kurban di tengah pandemi Covid-19. Pemotongan berlangsung hingga hari ini Sabtu (1/8/2020).

Kepala UPT RPH Kutim, Abdi mengatakan, tahun ini (2020-red) pelaksanaan pemotongan hewan kurban di Pusat Kota Sangatta, sebagian besar masjid cenderung memilih melaksanakan pemotongan hewan kurban di RPH Sangatta.

“Alhamdulillah jumlah hewan kurban yang dipotong di RPH sudah mencapai 45 ekor sapi dan 2 ekor kambing dari lima masjid di Sangatta sudah kami koordinasi dan kami fasilitasi,” kata Abdi.

Pemotongan sejumlah hewan kurban tentunya mengikuti anjuran pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan terkait penerapan protokol kesehatan. Hal itu supaya tidak terjadi penyebaran wabah Covid-19 dan mengantispasi adanya timbul klaster baru.

“Karena itu pemotongan di RPH Ruminansia untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat dalam menghadapi kesiapsiagaan para petugas dalam bekerja,” sebutnya.

Semua petugas pemotongan sudah mengikuti rapid test dan dalam penanganan daging kurban diawasi langsung oleh dokter hewan. Sebelumnya memang pihaknya telah menyarankan saat hari H pemotongan hewan kurban dalam kondisi pandemi saat ini mengisyaratkan agar dilakukan di RPH. Disamping menghemat tenaga juga menghindari kerumunan orang banyak yang dikhawatirkan terjadi penyebaran wabah Covid-19.

“Kami melayani secara gratis untuk pemotongan hewan kurban tidak ada biaya retribusi dalam bentuk apapun. Kami siapkan enam penjagal untuk melakukan pemotongan hewan kurban sesuai kebutuhan maupun permintaan,” papar Abdi.

Ririn Meiyani, seorang dokter hewan bertugas memeriksa kesehatan hewan menuturkan bahwa, secara keseluruhan semua hewan kurban yang telah dipotong semuanya sehat dan layak dikonsumsi.

“Pengecekan yang diprioritaskan organ dalam seperti hati, limpah dan paru-paru. Karena secara bersamaan jadi pemeriksaan di titik beratkan pada tiga organ dalamnya," sebut Ririn.

Pemeriksaan dilakukan secara bertahap, baik sebelum penyembelihan maupun sesudah penyembelihan. Sebab ada beberapa penyakit sulit dideteksi sebelum penyembelihan.

“Kami melakukan pemeriksaan secara bertahap mulai bagian luar (post mortem) selanjutnya bagian dalam (Ante Mortem). Setelah selesai pemeriksaan fisik maka hewan kurban diberi label sehat," pungkasnya.

[El | RWT]



Berita Lainnya