Kutim

Varian Baru Corona, Novel Minta Jangan Khawatir, Tapi Tetap Waspada

Kaltim Today
17 Maret 2021 19:58
Varian Baru Corona, Novel Minta Jangan Khawatir, Tapi Tetap Waspada
Anggota DPRD Kutim, Dr Novel Tyty Paembonan. (Ramlah/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Sangatta - Virus Corona B117 disebut ditemukan di Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim). Anggota DPRD Kutim dr Novel Tyty Paembonan meminta warga Kutim agar tidak terlalu khawatir hingga panik namun harus tetap waspada.

“Justru ini harus kita sikapi secara bijak dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan secara ketat 3M, 4M, 5M dan protokol kesehatan lainnya kami minta seluruh masyarakat warga Kutim tenang dan terus waspada melaksanakan protokol kesehatan,” kata Novel saat ditemui, Rabu (17/3/2021).

Novel mengatakan, warga harus berhati-hati terhadap varian virus Corona ini. Dia mengatakan, virus ini bisa saja masuk ke Kutim lewat kedatangan orang dari luar negeri.

“Tentu semua memang harus berhati-hati terhadap varian virus baru ini dari Inggris, apalagi datangnya pintu pertama lewat pesawat, pintu kedua melalui kapal,” katanya.

Politikus Gerindra ini meyakini pemerintah pusat maupun pemerintah daerah telah menyiapkan strategi pencegahan masuknya virus Corona B117 di bandara dan pelabuhan.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

“Tentu kami percaya pemerintah, apakah Pelindo, apakah Angkasa Pura, sudah menyediakan mekanisme, aturan dan SOP, dan strategi pencegahan di pintu pintu masuk mungkin hadirnya virus baru itu,” jelasnya.

Novel meminta kepada masyarakat tak mengabaikan himbauan pemerintah terkait Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Agar selalu memerhatikan kondisi kesehatan masing-masing.

“Termasuk menerapkan prosedur protokol kesehatan di mana saja. Jaga kesehatan, tidur cukup, makan seimbang, olahraga, vitamin yang cukup,” imbaunya.

Politikus yang sekaligus dokter ini mengingatkan, pemerintah agar melakukan 3T (tracing, testing, treatment) yang lebih massif, ini sama pentingnya dengan penerapan perilaku 3M. Kedua hal tersebut adalah upaya untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.

“Hanya saja, penerapan praktik 3T masih perlu ditingkatkan pemahamannya di masyarakat, mengingat masyarakat lebih mengenal 3M yang dilakukan terlebih dahulu dan gencar,” pungkasnya.

[El | NON | ADV DPRD KUTIM]


Related Posts


Berita Lainnya