Samarinda

Viral Pertamax Bercampur Air di Samarinda, Polisi Panggil Pengelola SPBU

Kaltim Today
22 November 2019 21:35
Viral Pertamax Bercampur Air di Samarinda, Polisi Panggil Pengelola SPBU
Penampakan pertamax bercampur air yang viral di media sosial. Saat ini polisi masih terus melakukan penyelidikan.

Kaltimtoday.co, Samarinda - Di era digitalisasi seperti saat ini, peranan media sosial (Medsos) tentu memiliki peran vital. Salah satunya untuk menyuarakan sesuatu seperti dugaan kecurangan yang dilakukan salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 64-751.04, Jalan Untung Suropati, Kelurahan Karang Asam Ulu, Sungai Kunjang, Minggu (18/11/2019) sore. Salah satu warganet memposting jika sejumlah pelanggan SPBU mengeluh kalau kendaraan roda dua maupun empat mereka mendadak mati. Padahal sesaat sebelumnya sudah di isi dengan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertamax.

Usut punya usut. Ternyata mogoknya kendaraan mereka itu dikarenakan bahan bakar yang telah teroplos dengan air. Melihat kejadian ini, Sataun Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Samarinda langsung bertindak cepat. Tujuannya, agar informasi yang telah menyebar luas di jejaring sosial itu tidak meresahkan masyarakat lebih luas.

Dijelaskan Kasat Reskrim Polresta Samarinda AKP Damus Asa, jajarannya telah melakukan penyelidikan dengan mendatangi SPBU yang disebutkan oleh pemberitaan di media sosial tersebut. Selain itu, untuk memberikan klarifikasi terkait viralnya kabar pertamax oplosan tersebut, polisi berpangkat balok tiga ini akan melakukan pemanggilan kepada penanggung jawab SPBU.

"Kami sudah melakukan pengecekan. Dugaan sementara dari keterangan yang kami dapat adanya kebocoran pada tangki penampungan," ucap Damus.

Meski telah mendatangi lokasi, namun pihak kepolisian belum mendapatkan konfirmasi dari pihak penanggung jawab. Untuk itu, kata Damus, pihaknya berencana akan melakukan pemanggilan agar pihak kepolisian bisa mengetahui secara jelas duduk perkaranya.

"Kami agendakan pada hari Senin nanti," tegasnya.

Lebih lanjut dia menerangkan, jika keterangan dari pihak penanggung jawab penting untuk disampaikan dan dimintai oleh jajaran kepolisian. Pasalnya, kejadian ini bisa saja mengarah kepada unsur kesengajaan dari oknum tertentu untuk meraup keuntungan sepihak.

"Kami masih menunggu hasil pasti dari pemeriksaan di lapangan," imbuhnya.

Sedangkan hasil temuan sementara. Damus hanya mengatakan, jika dari pihak SPBU memberikan keterangan ada kebocoran pada tangki penyimpanan mereka. Tapi hal tersebut masih berupa temuan sementara, untuk kepastiaannya Damus akan memberitahu usai melakukan pertemuan nantinya.

Saat media ini coba mendatangi ke lokasi SPBU dan mencari keterangan langsung. Namun para pegawai membisu dan tidak sedikitpun memberikan informasi tersebut. Ketika coba menghubungi pihak penanggung jawab, hingga berita ini diturunkan, belum ada balasan apapun.

[JRO | RWT]



Berita Lainnya