Kukar

Warga Muara Kaman Hilang Tak Kunjung Ditemukan, Camat Gelar Ritual Adat Besawai

Kaltim Today
03 Agustus 2022 19:19
Warga Muara Kaman Hilang Tak Kunjung Ditemukan, Camat Gelar Ritual Adat Besawai
Proses pencarian Makpong yang hilang di Desa Puan Cepak, Kecamatan Muara Kaman. (Istimewa).

Kaltimtoday.co, Tenggarong — Sudah lima hari proses pencarian pria paruh bayah bernama Ilyas atau Makpong (60) yang hilang di kebunnya di Desa Puan Cepak, Kecamatan Muara Kaman pada Kamis (28/7/2022). Hingga hari ini, belum dibelum ditemukan.

Bahkan hilangnya Makpong disangkut pautkan dengan hal-hal gaib atau berbau mistis. Proses pencarian hari kelima, (Senin, 1/8/2022), ditunda lantaran akan dilaksanakan ritual adat oleh ketua adat.

"Pencarian orang hilang hari ini dihentikan sementara oleh ketua adat setempat. Karena mau mengadakan ritual adat atau besawai, pencarian dilanjutkan esok harinya," kata Kasi Ops Basarnas Balikpapan, Basri pada Senin (1/8/2022).

Sementara Camat Muara Kaman, Barliang mengatakan, keputusan melakukan ritual adat atau Besawai karena selama proses pencarian korban ini mengalami hal-hal yang tak sewajarnya atau mistis. Besawai dilakukan sehari, antara hari Senin atau Selasa (besok).

 

 

A post shared by Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

Dia bersama tim SAR Gabungan telah menelusuri kawasan hutan serta pinggir sungai. Namun, malah menemukan keanehan-keanehan. Seperti mau melangkah, tiba-tiba petugas seperti orang melamun.

Ditambah lagi, dengan kawasan hutan yang jauh dari permukiman masyarakat, karena mencapai ke lokasi perlu berjam-jam. Kondisi cuaca sering kali berubah-rubah, kadang hujan dan panas. Tantangan dan rintangan yang dilalui juga sangat berat, ditambah dengan kondisi banjir yang mengakibatkam mobil amblas.

"Kami ini sering kali mendapat bisikan seperti disini-disini. Ada suara yang manggil, woy-woy. Ada juga suara orang tua (korban) seperti memukul-mukul tapi suaranya berpindah-pindah," kata Barliang.

Selama pencarian, yang ia rasakan bersama petugas lainnya yakni seolah-olah hanya berputar-putar dilokasi yang sama. Kemudian, GPS yang dibawa Basarnas juga tiba-tiba tidak berfungsi semua. Oleh karenanya, setiap penelusuran selalu menghitung jumlah yang ikut dan selalu absen. Baik waktu berangkat dan kembali.

Ketika malam hari, tim SAR yang menginap di pondok kebun korban tidak bisa tidur. Lantaran seperti ada mata-mata yang sedang mengawasi. Ketika tidur, tiba-tiba terbangun lagi.

Jejak-jejak yang berhasil ditemukan seperti bekas rokok yang diduga milik Makpong. Serta bekas jeratan burung, yang dilakukan korban sebelum menghilang.

"Dikawasan hutan ada sebuah pulau yang berbentuk seperti ular. Keanehan yang dirasakan tim SAR bagaikan berputar-putar disana saja," ungkapnya.

Barliang menjelaskan, seorang ibu warga Muara Kaman juga pernah bermimpi melihat kepala korban ditutupi. Ketika namanya dipanggil-panggil, tidak bisa mendengar. Disarankan ketika mencari sambil memukul wajan, saat itu kondisinya berada di dalam hutan. Jadi tidak bisa.

Selain itu, ada juga seseorang yang melakukan ritual sendiri di rumahnya. Dia mengaku sempat bertarik-tarikan dengan korban namun tak berhasil.

Berdasarkan keterangan yang didapatkan kata Barliang, Makpong ini orang yang normal. Hanya saja, fisiknya lemah serta memakai tongkat saat melakukan aktivitas lantaran usianya sekitar 60 tahun. Dia dan istrinya saat itu tengah berkebun, namun korban tak kunjung balik.

Sebelum dinyatakan hilang, korban mengambil jeratan burung yang tak jauh dari kebunnya. Sempat menelfon anaknya di Sulawesi karena tidak sanggup berjalan lagi.

"Anaknya di Sulawesi menelpon keluarganya disini. Lalu menyampaikan kalau korban bersandar dibawah pohon besar," tutup Barliang.

[SUP | NON]

 Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya