Headline

Warga RT 28 Pasar Segiri Kukuh Tolak Penggusuran

Kaltim Today
07 Juli 2020 12:34
Warga RT 28 Pasar Segiri Kukuh Tolak Penggusuran
Warga Pasar Segiri (SKM) menolak penggusuran yang dilakukan Pemkot Samarinda.

Kaltimtoday.co, Samarinda - Warga yang tergabung dalam Forum Komunikasi Masyarakat Pasar Segiri (FKMPS) bersikeras mempertahankan rumahnya dari penggusuran meski Pemkot Samarinda sudah menyiapkan dana kerahiman, Selasa (7/7/2020).

Alhasil, upaya pembongkaran yang dilakukan Pemkot Samarinda dengan mengerahkan ratusan aparat kepolisian, TNI, Satpol PP, bahkan alat berat gagal dilakukan.

Ketua FKMPS Andi Samsul Bahri menegaskan, warga akan tetap bertahan menolak upaya penggusuran sampai tuntutan yang diinginkan warga terpenuhi. Mulai ganti rugi bangunan yang adil, tempat relokasi pasca digusur, serta batas-batas jelas jarak dan luasan area yang akan dibongkar.

"Pemkot Samarinda itu keterlaluan, mau gusur orang begitu saja, tanpa tempat relokasi sama sekali," tutur Andi Samsul Bahri.

Diungkapkan dia, warga sudah mendiami kawasan tersebut puluhan tahun. Mereka pedagang yang dipindah dari Pasar Pagi pada 1975.

Penggusuran serta-merta yang dilakukan Pemkot Samarinda dengan alasan normalisasi SKM, menurut dia, tidak berprikemanusiaan. Warga mau diusir begitu saja. Dana kerahiman yang disiapkan pun terlalu kecil. Hanya sekira Rp 4 juta per kepala keluarga (KK).

"Kami akan terus menolak pembongkaran sampai tuntutan kami dipenuhi," tegasnya.

Sementara itu, Sekkot Samarinda Sugeng Chairuddin menyebutkan, pemkot akan terus melanjutkan pembongkaran rumah. Ada 7 rumah yang sudha menerima dana kerahiman, rumah itu akan langsung dibongkar. Sisanya, akan dilanjutkan setelahnya.

"Ini yang kami bersihkan berada di tanah Pemkot Samarinda. Ada surat-surat dan sertifikatnya. Jadi bukan tanah milik warga," tegas Sugeng.

Dia menyampaikan, penggusuran harus dilakukan untuk menjalankan program normalisasi di SKM. Segmen SKM yang berada di kawasan Pasar Segiri, sebut dia, merupakan daerah penting untuk dinormalisasi karena menjadi salah satu penyebab banjir di kawasan tersebut.

"Bangunan di bantaran SKM akan kami bongkar, dimulai dari RT 28, berlanjut ke RT 26 dan RT 27. Setelah beres, baru pengerukan sungai, supaya banjir berkurang," pungkasnya.

[TOS]



Berita Lainnya