Kaltimtoday.co - Hari Guru Nasional menjadi momentum berharga untuk mengenang jasa para pendidik yang telah berjuang mencerdaskan generasi bangsa. Pada momen istimewa ini, menonton film bertema pendidikan dan perjuangan guru bisa menjadi cara bermakna untuk merefleksikan dedikasi mereka dalam membangun karakter dan masa depan anak bangsa.

Film bukan hanya sekadar hiburan. Melalui cerita yang menyentuh, film mampu menghadirkan potret nyata dunia pendidikan, mulai dari keterbatasan fasilitas, tantangan sosial, hingga pengorbanan guru dalam mendidik dengan sepenuh hati. Kisah-kisah tersebut bukan hanya menginspirasi, tetapi juga membuka mata tentang pentingnya peran guru dalam kehidupan.

Berikut tujuh film bertema pendidikan dan perjuangan guru yang cocok ditonton untuk memperingati Hari Guru Nasional 2025:

1. Laskar Pelangi (2008)

Film ikonik yang diadaptasi dari novel karya Andrea Hirata ini mengisahkan perjuangan sekelompok anak di Belitung yang bersekolah di bangunan sederhana dengan kondisi sangat terbatas. Di tengah segala keterbatasan, hadir sosok Ibu Muslimah yang menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi murid-muridnya.

Melalui keteguhan hati dan kasih sayangnya, ia mengajarkan pentingnya mimpi, semangat belajar, dan keyakinan pada masa depan. Film ini menggambarkan betapa besar peran guru dalam membentuk karakter dan mental generasi muda, terutama di daerah terpencil.

2. Alangkah Lucunya Negeri Ini (2010)

Disutradarai oleh Deddy Mizwar, film ini menyajikan kritik sosial dan pendidikan dalam balutan komedi satir. Kisahnya mengikuti Muluk, seorang sarjana yang belum mendapatkan pekerjaan dan akhirnya mencoba membimbing anak-anak pencopet agar memiliki masa depan lebih baik.

Muluk berperan layaknya guru yang tidak hanya mengajarkan pengetahuan dasar, tetapi juga moral, etika, dan cara hidup yang lebih bermartabat. Film ini menghadirkan gambaran pendidikan alternatif di tengah realitas sosial yang kompleks.

3. Negeri 5 Menara (2012)

Film ini bercerita tentang perjalanan Alif menimba ilmu di sebuah pesantren. Di sinilah ia menemukan motivasi hidup dari kalimat legendaris sang guru, Man jadda wa jada yang berarti "Siapa yang bersungguh-sungguh, pasti berhasil."

Para ustaz dan kiai dalam film tampil sebagai sosok guru yang tak hanya memberi ilmu agama, tetapi juga menumbuhkan semangat, kedisiplinan, dan nilai kehidupan. Suasana pesantren yang hangat dan penuh makna membuat film ini sangat relevan dengan dunia pendidikan karakter.

4. Sokola Rimba (2013)

Film yang diangkat dari kisah nyata perjuangan Butet Manurung ini menggambarkan betapa sulitnya memberikan akses pendidikan kepada anak-anak suku Anak Dalam di pedalaman Jambi. Dengan fasilitas terbatas dan tantangan budaya, Butet berjuang mendirikan sekolah sederhana untuk masyarakat adat.

Film ini menunjukkan bahwa menjadi guru bukan hanya soal mengajar, tetapi juga memahami latar belakang murid, membangun kepercayaan, dan beradaptasi dengan lingkungan sosial. Kisahnya menginspirasi tentang pentingnya pendidikan inklusif.

5. Guru-Guru Gokil (2020)

Film komedi drama ini menghadirkan kisah Taat Pribadi, seorang guru baru yang awalnya bekerja hanya demi penghasilan. Namun, semakin lama ia menyadari bahwa profesi guru bukan sekadar pekerjaan, melainkan panggilan hati.

Meski dibalut dengan humor ringan, film ini memperlihatkan perjuangan para guru yang bekerja dengan keterbatasan fasilitas tetapi tetap semangat mendidik murid-murid mereka. Film ini memberikan pesan bahwa dedikasi guru tidak selalu terlihat, tetapi sangat berarti.

6. Tanah Surga Katanya (2012)

Mengangkat latar daerah perbatasan di Kalimantan, film ini menceritakan perjuangan Bu Astuti dan dr. Anwar dalam menghadapi minimnya fasilitas pendidikan dan rendahnya semangat nasionalisme anak-anak setempat.

Lewat pengajaran dan keteladanan, mereka berusaha menanamkan rasa cinta tanah air dan membangun kesadaran tentang pentingnya pendidikan. Film ini menegaskan bahwa guru memiliki peran strategis dalam membentuk generasi yang cinta bangsa dan negara.

7. Aisyah: Biarkan Kami Bersaudara (2016)

Film ini mengisahkan Aisyah, seorang guru yang dikirim ke Nusa Tenggara Timur untuk mengajar di lingkungan mayoritas Katolik. Meski menghadapi tantangan perbedaan agama dan budaya, ia tetap berusaha mendidik dengan tulus dan bijaksana.

Lewat kisahnya, penonton diajak memahami bagaimana guru tidak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga menguatkan nilai toleransi, persaudaraan, dan keberagaman. Film ini cocok ditonton untuk menggugah rasa empati dan menghargai profesi guru.

[RWT]