Kaltimtoday.co, Bontang - Tingkat kepuasan publik terhadap kinerja 100 hari wali kota dan wakil wali kota Bontang, Neni Moerniaeni-Agus Haris mencapai 90,7 persen. Survei yang melibatkan 739 warga Bontang itu menilai, program 100 hari Neni-Agus dianggap berhasil menyentuh kebutuhan warga secara langsung.

Survei yang pengumpulan datanya menggunakan mode computer assisted web interview (CAWI) itu melibatkan 739 warga Bontang dengan tingkatan umur, pekerjaan, pendidikan beragam, dan tersebar di 15 kelurahan. Ada 9 pertanyaan terkait program 100 hari kerja ditanyakan.

Pertanyaan yang diajukan merentang mulai dari program pengentasan kemiskinan ekstrem, Wajib Belajar 19-21, hingga Jumat bersih yang merupakan program prioritas 100 hari kerja Neni-Agus.

Misalnya pertanyaan terkait program zero kemiskinan ekstrem. 85,8 persen responden mengaku program tersebut baik. 

Kemudian pertanyaan soal efektifitas program Jumat Bersih dan Bank Sampah, 90,7 persen responden menyebut program ini positif. 

Tak ketinggalan, program Neni-Agus untuk memastikan pelajar fokus belajar di malam hari, yang belakangan diterapkan juga di Jawa Barat, yakni program Wajib Belajar 19.00-21.00 atau Wajar 19-21. Di balik pro dan kontranya ini, rupanya 92,0 persen responden menilai program ini baik.

Masih berdasar survei yang digelar oleh pemerintahan bagian administrasi dan pembangunan itu, secara keseluruhan, 90,7 persen responden mengaku puas dengan kinerja 100 hari Neni-Agus. Dan 93,4 persen dari 739 responden merasa program yang sudah dijalankan mesti dilanjutkan.

[RWT]