Kaltimtoday.co, Bontang – Posko Peduli Kebakaran Bontang Kuala dikelola oleh Kecamatan Bontang Utara dan Kelurahan Bontang Kuala. Posko pun hanya didirikan di satu titik untuk memusatkan segala bentuk bantuan bagi para korban kebakaran.

Dikatakan Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dissos-PM) Bontang, Abdu Safa Muha, posko dipusatkan di satu titik agar semua data menjadi satu, dan para calon donatur bisa menyerahkan sumbangan di satu titik saja.

“Nanti bisa dikoordinir oleh pak Lurah dan Pak Camat,” ujarnya.

Sehingga, lanjutnya, sekecil apapun sumbangan yang diberikan masyarakat Bontang kepada para korban bisa terdata dengan baik. Harapannya supaya pembagian bantuan bisa merata bagi para korban.

“Bantuan yang diterima bisa dalam bentuk uang, makanan, sembako, pakaian layak pakai, serta kebutuhan logistik lainnya yang diperlukan para korban,” ungkapnya.

Safa bahkan telah menyediakan rumah singgah bagi para korban yang tidak memiliki sanak saudara untuk tempat tinggal sementara.

 

View this post on Instagram

 

Meski dinilai merugikan banyak pihak, salah satunya pemerintah daerah karena sejumlah kewenangan ditarik ke pemerintah pusat, tidak membuat DPRD-Pemprov Kaltim setuju dengan keinginan mahasiswa yang menggelar unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja, Senin (12/10/2020) di DPRD Kaltim. DPRD-Pemprov Kaltim "hanya" berjanji menyampaikan aspirasi mahasiswa tersebut ke pemerintah pusat sebagai pembuat kebijakan. Selengkapnya kunjungi www.kaltimtoday.co #samarinda #aksitolakomnkbuslaw #omnibuslaw #ruuciptakerja #uuciptakerja #kaltim #mahasiswabergerak #tolakomnibuslaw

A post shared by Kaltim Today (@kaltimtoday.co) on Oct 12, 2020 at 6:00am PDT

Lurah Bontang Kuala.Rony Apriansyah mengatakan, pihaknya memusatkan satu posko sesuai dengan SOP dari Dissos-PM Bontang. Jadi, seluruh bantuan nantinya hanya akan dihimpun di posko ini. Dan pembukaan posko minimal 3 hari.

Terkait sistem penyaluran, Rony menjelaskan, telah disepakati bantuan harus disalurkan kepada korban saban hari usai salat maghrib. Ini dimaksdukan agar bantuan tidak menumpuk di posko, dan menghindari barang rusak atau disalahgunakan.

“Pembagian dilakukan sesuai porsi. Seberapa besar damdak kebakaran kepada korban,” terangnya.

Klasifikasi penerima bantuan dibagi 3. Pertama, mereka yang rumahnya habis terbakar. Dua, mereka yang rumahnya terdampak kebakaran tapi tidak seluruhnya terbakar. Ketiga, mereka yang kios atau kafenya dilahap si jago merah. Tapi tidak bertempat tinggal di sana.

“Kami sudah beri penjelasan. Alhamdullilah, mereka paham saja,” tutur Rony.

[RIR | NON | ADV DISSOS]