Kaltimtoday.co, Samarinda - Tim Kuasa Hukum Rudy Mas'ud-Seno Aji sangat optimis sengketa Pilkada di Mahkamah Konstitusi (MK) akan selesai. Mereka menilai gugatan yang dilayangkan oleh lawan politiknya, Isran Noor-Hadi Mulyadi, lemah.

Diketahui, sidang putusan dismissal sengketa Pilkada Kaltim 2024 untuk gugatan Isran-Hadi akan digelar Rabu (5/2/2025) pukul 19.30 WIB atau 20.30 WITA.

Kuasa hukum Rudy-Seno, Agus Amri menyebut bahwa pihaknya saat ini tengah menanti putusan MK, khususnya soal sengketa Pilkada Kaltim 2024.

"Tentu kami bersiap untuk semua kemungkinan. Tapi kami sangat optimis bahwa sidang tersebut tidak akan dilanjutkan," kata Agus Amri.

Agus menjelaskan, mereka sudah memaparkan penjelasan secara spesifik terkait tuduhan-tuduhan terhadap paslon Rudy-Seno. Termasuk tuduhan money politik (politik uang).

"Jadi, apa yang saya sampaikan di persidangan hanyalah ringkasan dari keseluruhan jawaban kami. Semuanya sudah kami jawab dengan lengkap," jelasnya.

Salah satu alasan utama yang membuat tim kuasa hukum Rudy-Seno yakin bahwa gugatan tidak akan dilanjutkan, yaitu soal selisih suara yang terlampau jauh.

"Yang pertama, harus melampaui ambang batas. Ambang batas kita kan 1,5 persen, sedangkan kenyataannya selisih suara sudah 11,3 persen antara pasangan calon satu dan pasangan calon dua. Itu selisih yang sangat jauh," tuturnya.

Selain itu, ia menilai bahwa tuduhan yang diajukan oleh pemohon tidak cukup spesifik dan tidak berdampak signifikan terhadap hasil akhir Pilkada. Agus mengungkapkan bahwa meskipun KPU merekomendasikan pemungutan suara ulang (PSU) di 9 atau 10 TPS, jumlah pemilih di TPS tersebut tidak cukup untuk mengubah hasil keseluruhan.

"Putusan PSU juga tidak pernah memerintahkan PSU di seluruh TPS, karena itu belum pernah terjadi sebelumnya. PSU hanya dilakukan di TPS yang terbukti ada kecurangan. Dalam kasus ini, hanya 10 TPS yang dipermasalahkan, yang jumlahnya tidak akan berdampak signifikan," tutup Agus.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp