Kaltimtoday.co, Bontang - Komisi III DPRD Bontang melakukan inspeksi mendadak di Jalan R Suprapto, depan RS Amalia Bontang, Senin (29/3) pagi.

Dalam kunjungan lapangan tersebut, DPRD menilai parit di kawan itu perlu penanganan prioritas. Menurut laporan warga, selain meluap, air got juga mengeluarkan bau menyengat saat hujan melanda.

"Pusat genangan air mulai dari Ramayana, itu disini (depan RS Amalia) karena parit mampet sehingga perlu ada saluran pembuangan menuju sungai," kata Ketua Komisi DPRD Bontang, Amir Tosina.

Pun dia mengapresiasi kesediaan warga menghibahkan lahan untuk pembangunan drainase. Politikus partai Gerindra ini memperkirakan panjang drainase dari parit badan jalan sampai ke sungai mencapai sekitar 150 meter.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

"Patut disyukuri kesediaan warga menghibahkan lahannya untuk drainase sehingga tidak lagi membebani APBD," tungkasnya.

Sementara itu, Sekertaris Komisi III DPRD Bontang, Abdul Samad memperkirakan perkiraan parit yang akan dibangun di kawasan itu tidak menelan biaya tinggi.

"Perkiraan parit tipe 60 atau 80 dengan anggaran sekitar Rp200 juta sudah cukup," ucap politisi Hanura ini.

Lantas rombongan Komisi III DPRD minta Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) bersama lurah Api-Api dan ketua RT 24 segera membentuk tim percepatan. Supaya bisa terealisasi tahun 2021 ini.

[AS | NON | ADV DPRD BONTANG]