Kaltimtoday.co, Bontang – RSUD Taman Husada Bontang membuka kerja sama dengan UPZ Pupuk Kaltim dalam hal memberikan pelayanan optimal kepada pasiennya. Mengingat terdapat pasien yang perlu dirujuk ke Samarinda untuk segera mendapat tindakan bedah tulang. Namun pasien tersebut enggan dirujuk dengan alasan keterbatasan ekonomi.

Dikatakan Amilin UPZ Baznas Pupuk Kaltim, Buchori mengatakan jika, ada pasien tidak mampu yang memenuhi asnab secara syar’i, maka pihaknya akan turun membantu. Karena memang itu hak-hak mereka.

“Kami dapat laporan dari Ketua RT setempat bahwa ada warganya yang mengalami patah tulang, dan harus ditangani, dan kebetulan pasien tak mau dirujuk karena masalah ekonomi,” jelas Buchori.

Saat dikunjungi, pasien mengaku, tak memiliki biaya. Pun yang menjaga yakni teman satu kost pasien yang juga tak punya uang jika harus menjaganya di Samarinda.

“Insya Allah kami akan bantu biaya yang di luar jangkauan BPJS, juga biaya akomidasi selama di Samarinda,” terangnya.

Pasien merupakan warga RT 45 Kelurahan Loktuan, usianya sudah 59 tahun tapi tak memiliki keluarga di Bontang. Sehingga saat dirawat di RSUD Bontang, dia hanya dijaga dengan teman satu kost-nya yang juga tinggal sebatang kara di Bontang.

Sementara itu, dokter jaga ruangan RSUD Taman Husada Bontang dr. Mitha mengatakan, pasien mengalami patah tulang paha dengan kondisi yang tak bisa ditangani oleh dokter bedah umum biasa, dan harus ditangani oleh dokter bedah ortopedi atau dokter bedah tulang. Makanya harus dirujuk ke Samarinda.

“Sudah kami mediasi beberapa kali tapi pasien tak bersedia karena kesulitan biaya ekonomi saat disana,” ujarnya.

Namun dengan bantuan dari UPZ Baznas Pupuk Kaltim akhirnya pasien bisa dirujuk karena UPZ Baznas Pupuk Kaltim bersedia memfasilitasi biaya selama di sana termasuk penunggunya.

“Tindakan harus segera dilakukan karena sudah lewat dari masanya dan harus segera mendapat penanganan agar kondisinya membaik,” ungkapnya.

[RIR | RWT | ADV]