Kaltimtoday.co, Bontang - Pembangunan Masjid Terapung di tahun 2020 ini masih belum selesai 100 persen. Masjid yang akan menjadi ikon wisata religi di Kota Taman ini sudah terbangun gedungnya. Namun, belum sempurna.

Oleh karena itu, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (DPUPRK) Bontang berencana menganggarkan kembali lanjutan pembangunan Masjid Terapung di Tahun Anggaran 2021.

"Kami Anggarkan lagi sekira Rp 17 Miliar," terang Kabid Tata Ruang dan Tata Bangunan DPUPRK Bontang, Edi Soeprapto.

Anggaran tersebut, rencananya akan digunakan untuk finishing masjid agar menjadi sempurna. Mulai dari finishing bangunan dan pembangunan pelataran masjid.

 

View this post on Instagram

 

Polres Samarinda menetapkan 2 mahasiswa yang ikut serta dalam aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di DPRD Kaltim sebagai tersangka. 2 mahasiswa itu berinisial FR dan WJ. FR ditetapkan sebagai tersangka karena membawa badik saat ikut demo. Sementara WJ karena melempar batu ke aparat. Selengkapnya kunjungi www.kaltimtoday.co #kaltim #samarinda #uuciptakerja

A post shared by Kaltim Today (@kaltimtoday.co) on Nov 6, 2020 at 3:13am PST

"Karena tahun ini pekerjaan yang selesai hanya sampai bangunan saja, belum finishing, jadi kami Anggarkan lagi di tahun depan," ungkapnya.

Proses pengerjaannya pun akan dimulai dari lelang lagi. Sehingga bukan melanjutkan kontraktor sebelumnya.

"Karena masjid ini harus segera tuntas pembangunannya, maka kami prioritaskan di 2021 mendatang," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan Masjid Terapung yang dibangun di wilayah Selambai Loktuan tersebut telah menghabiskan anggaran berkisar Rp 49 miliar. Dimana tahun 2019 dianggarkan senilai Rp 30 miliar, namun nilai kontraknya hanya Rp 29 miliar, dan tahun 2020 di tahap kedua awalnya dianggarkan Rp 30 miliar, tapi terpangkas sekira Rp 10 Miliar, sehingga anggaran di tahap kedua hanya berkisar Rp 20 miliar.

[RIR | NON | ADV DPUPRK]