Kaltimtoday.co, Samarinda - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kalimantan Timur, Muhammad Kurniawan, angkat bicara terkait insiden meledaknya balon gas helium yang mengakibatkan sejumlah pelajar SMAN 3 Samarinda mengalami cedera dan luka bakar saat perayaan HUT SMAGA.

Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu, 14 Agustus 2024, di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Samarinda. Pihak SMAGA memilih mengadakan perayaan HUT di Untag karena lapangan sekolah belum dapat digunakan.

Insiden terjadi ketika siswa-siswi yang hadir menerbangkan balon helium untuk meramaikan acara. Karena tali balon terlilit, seorang pelajar berinisiatif melepaskan lilitan tersebut menggunakan korek api. Akibatnya, percikan api memicu ledakan balon.

Menanggapi insiden ini, Kurniawan menyatakan keprihatinannya. Namun, ia menegaskan bahwa kejadian tersebut adalah musibah yang tidak dapat dihindari.

"Itu musibah, memang bukan kendali kita," ujar Kurniawan pada Kamis (15/08/2024).

Kurniawan mengimbau kepada seluruh pelajar SMA/SMK di Kalimantan Timur, agar bisa belajar dari kasus yang menimpa pelajar SMAN 3 Samarinda.

"Untuk ke depannya lebih hati-hati lagi, bisa mengidentifikasi risiko-risiko, agar lebih bisa diminimalisir kejadian yang seperti itu nantinya," imbuhnya.

Atas kejadian ini, pihak sekolah akan bertanggung jawab penuh untuk pengobatan pelajar yang menjadi korban dalam insiden tersebut. 

"Biaya pengobatan semua ditanggung oleh sekolah," kata Muji Raharjo selaku Kepala Sekolah SMAN 3 Samarinda.

Sebagai informasi, Disdikbud Kaltim telah memanggil Kepala Sekolah SMAN 3 Samarinda untuk menjelaskan bagaimana insiden itu bisa terjadi. Selanjutnya, pihak SMAGA akan memitigasi insiden tersebut untuk pembelajaran kedepannya.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp