Kaltimtoday.co, Tenggarong - Desa Pela di Kecamatan Kota Bangun kembali menatap peluang besar di kancah internasional. Setelah melalui proses penilaian program upgrade dari United Nations World Tourism Organization atau UN Tourism pada 2024 lalu, tahun 2025 ini menjadi momen penting untuk pembenahan menyeluruh bersama Kementerian Pariwisata dan dinas terkait.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bekayuh Beumbai Bebudaya (B3), Alimin menjelaskan, Desa Pela termasuk dalam jajaran desa yang akan diusulkan kembali untuk masuk nominasi Best Tourism Village (BTV) pada tahun 2026.

“Untuk program UN Tourism, khususnya program upgrade, itu sebenarnya sudah diselesaikan pada tahun 2024 lalu. Nah, tahun 2025 ini adalah masa untuk proses pembenahan dengan Kementerian Pariwisata serta dinas-dinas terkait lainnya,” kata Alimin, Sabtu (17/5/2025).

Desa Pela akan diusulkan bersama dua desa lainnya, yakni Desa Taro Provinsi Bali dan Bilebante di Nusa Tenggara Barat (NTB). Ketiganya dipersiapkan untuk menjadi wakil Indonesia dalam ajang Desa Wisata Terbaik Dunia versi UN Tourism.

“Tahun lalu kita sudah sempat diseleksi, tapi prosesnya menuju tingkat dunia memang panjang. Kita kira langsung otomatis lolos, padahal tidak begitu,” tambahnya.

Tim juri internasional sebelumnya telah meninjau langsung sejumlah daerah, termasuk Kaltim, Bali, dan NTB. Namun, untuk tahun ini, fokus pemerintah lebih diarahkan pada pembenahan menyeluruh sebelum kembali mengusulkan kandidat di tahun berikutnya.

“Sebenarnya secara teknis kita sudah boleh ikut tahun ini, tapi dari Kemenpar menyarankan untuk menunda dulu. Harapannya, nanti ketika kita ikut bisa langsung  mendapatkan hasil yang maksimal,” tandasnya.

[RWT | ADV DISPAR KUKAR]