Kaltimtoday.co, Samarinda - DLH Samarinda mengajak masyarakat untuk mengurangi angka produksi sampah di Samarinda. DLH Samarinda memberikan edukasi dan menerapkan pengumpulan sampah oleh setiap pegawai DLH Samarinda.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kasi Pengumpulan Sampah DLH Samarinda, Zainal Abidin saat ditemui di ruangannya. Pria yang akrab disapa Zainal tersebut mengaku, setiap pegawai wajib mengumpulkan sampah dari berbagai material, seperti kertas, kardus, dan paling banyak dijumpai plastik serta botol plastik.

[irp posts="22242" name="Bingung Buang Sampah Akibat Bencana? DLH Samarinda Siap Terima dan Melayani Pengumpulan"]

"Dari pengumpulan sampah pegawai saja, sebulan mencapai 5 ton dari berbagai jenis sampah," papar Zainal.

Sampah yang terkumpul, selanjutnya dapat dimanfaatkan menjadi produk bernilai jual. Di kantor yang berlokasi di Jalan MT Haryono tersebut, terpampang di berbagai sudut ruangan produk sampah yang telah menjadi produk olahan seperti Ecobrick hingga  tas plastik.

"Kita mulai dari internal DLH. Semoga kedepannya sanak saudara, kerabat hingga rekan anggota kami, bisa mencontoh penerapan dari kebiasaan yang telah kami bentuk kepada para pegawai," ucap Zainal.

 

View this post on Instagram

 

Sebuah surat mengatasnamakan Gubernur Kaltim Isran Noor beredar di sejumlah perusahaan di Kaltim. Surat tertangggal 9 November 2020 yang ditujukan kepada Pimpinan Direksi Perusahaan itu, dipastikan palsu. Kepada masyarakat yang menerima surat dengan diimbau tidak melayani dan jika menemukan ada yang mengantar segera untuk diamankan untul proses hukum. #kaltim #samarinda #isrannoor

A post shared by Kaltim Today (@kaltimtoday.co) on Nov 9, 2020 at 4:01am PST

Menurut Zainal, terdapat jenis-jenis sampah yang sebenarnya dapat dikelola dengan baik. Tak hanya memperoleh nilai ekonomis, melainkan dapat berdampak baik pada lingkungan masyarakat, seperti sampah organik, berasal dari sisa sayur, buah hingga tanaman yang busuk dapat diolah menjadi pupuk kompos yang baik bagi kesuburan tanah, sehingga dapat mengurangi penggunaan bahan kimia.

Selain itu, jenis sampah non organik seperti kertas hingga limbah piringan telur, memiliki jenis bahan yang mampu didaur ulang menjadi produk baru.

"Terutama pada musim pandemi seperti saat ini. Aktivitas pengumpulan sampah serta pengelolaannya bisa dilakukan di rumah, bertanam dengan pupuk kompos, mengolah plastik bekas kemasan deterjen menjadi sandal dan tas, banyak hal yang bisa dimulai sebenarnya," terang Zainal.

Selain menghimpun limbah dan sampah, DLH Samarinda tak hentinya melakukan edukasi dan sosialisasi pengelolaan sampah. Berbagai program melalui anggota DLH hingga melibatkan pihak luar senantiasa digaungkan, seperti Duta Pemilihan Sampah sebagai agen perubahan pola pikir warga Samarinda terhadap keberadaan sampah.

[SNM | RWT | ADV DLH]