Kaltimtoday.co, Berau - Meski memiliki ratusan titik potensi wisata, hanya segelintir destinasi wisata di Berau yang aktif dan berkontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD). Oleh sebab itu, DPRD Berau mendorong agar dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap pengelolaan sektor pariwisata.

Anggota Komisi II DPRD Berau, Agus Uriansyah meminta Pemkab Berau untuk membuat evaluasi menyeluruh terhadap pengelolaan semua destinasi wisata. Dia mengatakan, dari lebih dari 200 titik wisata potensial di Kabupaten Berau, hanya 14 yang tercatat di Dinas Pariwisata, dan hanya 4 yang menghasilkan PAD secara aktif.

“Padahal setelah sektor pertambangan, pariwisata jadi penyumbang PAD terbesar. Tapi faktanya, banyak potensi belum tersentuh dan belum dikelola dengan baik,” ungkapnya.

Menurutnya, pengelolaan pariwisata yang ideal harus melewati satu pintu. Hal itu penting agar semua hal, mulai dari kunjungan hingga penarikan retribusi dan permasalahan setiap destinasi wisata dapat diketahui secara lebih rinci.

“Salah satu contohnya di kawasan pesisir. Seharusnya, ketika wisatawan masuk ke destinasi seperti air panas, sudah ada rambu-rambu jelas, dan sistem pemungutan retribusi berjalan secara resmi. Bisa saja hanya Rp 5.000, tapi jelas dan sah,” tegasnya.

Ke depan, Komisi II DPRD Berau juga berencana mendorong pendirian balai pelatihan pariwisata. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas SDM pariwisata, termasuk pelatihan bahasa asing bagi pemandu lokal, agar dapat menghadapi wisatawan mancanegara.

“Kita harus fokus membangun kekuatan dari dalam. Jangan sibuk promosi keluar sementara di dalam masih banyak masalah mendasar yang belum selesai,” pungkasnya.

[MGN | ADV DPRD BERAU]