Kaltimtoday.co, Tenggarong - Untuk menumbuhkan budaya minat baca saat ini harus mempunyai strategi-strategi yang menarik masyarakat untuk gemar membaca. Apalagi saat ini mulai kalangan anak-anak hingga pemuda, membaca adalah hal yang membosankan.

Ditambah lagi dengan kemajuan dan kecanggihan teklonogi seperti smartphone yang sudah merambah dunia pelajar, dan mereka lebih senang jika bermain game daripada membaca buku.

Dalam menghadapi permasalahan tersebut, empat pustakawan asal Tenggarong berinisiatif dan swadaya membentuk komunitas yakni Pelita Kukar.

Pustakawan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diarpus) Kukar sekaligus Pengerak Pelita Kukar, Abdul Aziez Rahman mengatakan, hadirnya komunitas ini sebagai bentuk kepedulian terhadap minat baca masyarakat mulai pelajar hingga umum.

Hal ini, agar ruang gerak lebih leluasa dan dapat secara langsung turun kelapangan serta merumuskan rencana strategi menarik minat baca.

"Salah satu strategi yang kami lakukan seperti pekan literasi di Taman Pintar Tenggarong," kata Aziz sapaan akrabnya.

Dia menambahkan, strategi ini sangat efektif apalagi di taman pintar sebagai icon gerakan literasi. Dalam pekan literasi yang dilaksanakan setiap hari Jumat, bukan hanya diisi dengan membaca saja.

Tetapi juga disungguhi diskusi ataupun cerita dongeng oleh pustakawan. Sehingga membaca bukan sesuatu yang membosankan tetapi lebih mengasikkan.

Kemudian, dengan adanya penyebaran Covid-19 yang cukup tinggi di Kukar, pihaknya meniadakan sementara pekan literasi tersebut.

"Yah, kami tiadakan sementara pekan literasi untuk memutus mata rantai Covid-19," ujar Aziz.

Dia menambahkan bahwa pekan literasi dibuka berpatokan dengan sekolah, jika sekolah sudah dibuka maka pekan literasi akan kembali dibuka.

"Dengan adanya pekan literasi, sebagai langkah agar minat baca masyarakat mulai meningkat," harapnya.

[SUP | TOS | ADV DISKOMINFO]