Kaltimtoday.co, Tenggarong - Pertanian masih menjadi tulang punggung sebagian besar desa di Kutai Kartanegara. Sektor ini bukan hanya sumber pangan, tapi juga penopang utama ekonomi masyarakat. Hal itu juga dirasakan oleh Desa Sumber Sari di Kecamatan Loa Kulu, yang memiliki potensi pertanian dan hortikultura cukup besar.

Kepala Desa Sumber Sari, Sutarno, menyebut produk unggulan desa tetap bertumpu pada sektor pangan, khususnya beras dan sayur. Desa ini memiliki lahan persawahan yang luas, dan hasilnya mampu mencukupi kebutuhan hingga ke luar daerah.

“Di Sumber Sari ada sekitar 318 hektare sawah yang bisa panen dua kali setahun. Hasilnya menjadi andalan masyarakat sekaligus pasokan penting untuk Kukar,” jelas Sutarno belum lama ini. 

Selain padi, komoditas sayuran juga menjadi unggulan. Produksinya bahkan dinilai luar biasa karena bisa menembus pasar di luar Kukar. 

“Sayur dari desa kami dipasarkan sampai ke Samarinda, Balikpapan, bahkan ke Kubar. Jadi ini memang potensi besar yang kami miliki,” tambahnya.

Keberhasilan petani dalam menjaga produktivitas menjadi alasan desa tetap menaruh perhatian pada sektor pertanian. Menurut Sutarno, jika dikelola dengan baik, hasil pertanian bisa terus mendukung ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kalau sawah dan kebun terkelola dengan baik, bukan hanya mencukupi kebutuhan lokal tapi juga bisa jadi sumber pendapatan tambahan bagi warga,” ujarnya.

Meski demikian, ia tidak menutup mata terhadap tantangan yang ada, mulai dari fluktuasi harga, distribusi, hingga keterbatasan akses pasar bagi petani kecil. Karena itu, ia berharap ada dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta, untuk memperkuat sektor ini.

Sutarno optimistis, dengan sinergi pertanian, hortikultura, dan pengembangan wisata, Desa Sumber Sari bisa terus berkembang. 

“Pertanian adalah modal utama desa ini. Kalau digabung dengan wisata dan UMKM, saya yakin Sumber Sari bisa semakin maju,” tutupnya.

[RWT | ADV DISKOMINFO KUKAR]