Kaltimtoday.co, Samarinda - Anggota Dapil II DPRD Samarinda Joha Fajal memastikan perusahaan air swasta di Kelurahan Bukuan yakni CV Lima Bersaudara terbuka dengan persaingan sehat.

Sebelumnya, polemik antara dua perusahaan air di Bukuan mencuat pertama kali ke publik pada 2021 lalu. Konflik ini menyusul rencana Perumdam Tirta Kencana yang bermaksud memasang pipa baru guna memenuhi kebutuhan air bersih di kelurahan tersebut.

Namun, CV Lima Bersaudara yang saat itu telah lebih dulu memenuhi kebutuhan air bersih di kawasan itu khawatir pemasangan pipa baru oleh Perumdam Tirta Kencana berdampak pada kerusakan pipa milik mereka.

Joha menjelaskan bahwa meski beberapa tahun lalu pemerintah belum mampu hadir menyediakan akses air bersih hingga ke Kelurahan Bukuan, kini produksi air bersih di Samarinda juga mampu menyuplai ke beberapa daerah di lain. Termasuk Kota Balikpapan dan Bontang.

“Setelah ada beberapa pembangunan intake tambahan, kini kebutuhan air bersih sudah memungkinkan untuk disuplai ke seluruh Kota Samarinda. Bahkan kemampuan kita untuk memproduksi air PDAM itu sampai juga ditawarkan kepada Balikpapan, bahkan ke Bontang. Artinya kita sudah sanggup,” jelasnya.

Lebih lanjut menyoal dua perusahaan air yang saat ini hadir di Kelurahan Bukuan, Joha menyebut pihak swasta CV Lima Bersaudara sepenuhnya terbuka dengan pilihan masyarakat dan siap bersaing secara sehat.

“Dari sisi pemilik (pihak swasta) di Bukuan itu, menyampaikan biar masyarakat yang akan memilih. Jadi tidak ada masalah, itu kan hak masyarakat untuk memilih,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Joha tak ketinggalan menyampaikan rasa terima kasihnya. Menurutnya, andil CV Lima Bersaudara tak bisa dikesampingkan begitu saja.

“Nah, tapi memang kita harus juga menyadari bahwa kita berterima kasih kepada pemilik PDAM swasta itu karena beliau sudah investasi untuk kepentingan warga Bukuan.“

Terbaru, Joha menyampaikan bahwa saat ini instalasi pemasangan pipa PDAM milik PT Tirta Kencana telah usai. 

“Ternyata pipanya sudah selesai untuk yang ada di Bukuan. Tinggal pipa penyambungan dari rumah ke rumah saja. Kilometernya itu sedang menunggu anggaran,” tutupnya singkat.

[NKH | ADV DPRD SAMARINDA]