Kaltimtoday.co - Acara deklarasi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, dikabarkan tidak akan dihadiri oleh Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu beserta rombongan pengurus elitenya.

Deklarasi yang semula direncanakan akan dilaksanakan di Hotel Majapahit Surabaya pada Sabtu (2/9/2023) mulai jam 14.00 WIB, mendapat sorotan setelah kabar tentang ketidakhadiran Ahmad Syaikhu tersebar.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Jawa Timur, Irwan Setiawan, mengonfirmasi informasi ini. Ia menjelaskan bahwa Ahmad Syaikhu membatalkan kehadirannya dalam acara deklarasi yang dianggap penting tersebut.

"Iya, benar Mas. Saya baru saja juga mendapat kabar tersebut bahwa Presiden PKS dan rombongan batal berangkat ke Surabaya. Saya tidak tahu alasannya. Saya sebagai ketua wilayah hanya mendampingi DPP kalau nanti hadir," ujar Irwan dikutip dari Suara.com, jaringan Kaltimtoday.co.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Suara.com, DPP PKS akan menggelar konferensi pers di kantornya pada jam 15.30 WIB untuk memberikan klarifikasi terkait ketidakhadiran Ahmad Syaikhu.

Sebelumnya, panitia acara deklarasi telah merencanakan kehadiran sejumlah delegasi dari PKS. Di antara mereka adalah Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi, Bendahara Umum PKS Mahfudz Abdurrahman, Ketua DPP Wilayah Jatijaya PKS Abdul Fikri Faqih.

Selain itu, juga dijadwalkan hadir Ketua DPP PKS Bidang Pemenangan Pemilu Sigit Sosiantomo, Wakil Sekjen DPP PKS Muhammad Arfian, Juru Bicara PKS Pipin Sopian, Juru Bicara PKS Muhammad Iqbal, dan Kepala Staf Pribadi (KSP) DPP PKS Muhammad Hasan.

Sebelumnya, undangan untuk acara deklarasi pasangan capres-cawapres ini baru disebarkan pada Jumat (1/9/2023) malam. Pihak kepolisian pun hanya menerima pemberitahuan tentang adanya rapat dan pertemuan di Hotel Majapahit pada hari yang sama.

Kasat Intelkam Polrestabes Surabaya, AKBP Edi Hartono, menyatakan, "Bukan deklarasi, tapi kunjungan kerja Ketua DPP Nasdem dan Konsolidasi Pemilu. Saya tidak tahu apakah ada deklarasi atau tidak."