Kaltimtoday.co - operasi pengejaran yang dilakukan oleh pihak kepolisian akhirnya berhasil menangkap pria berinisial M, yang diduga kuat sebagai provokator kerusuhan yang terjadi di Bitung, Sulawesi Utara. Kasus ini, yang menarik perhatian publik akibat dampaknya yang luas, berakhir dengan penahanan M di Kalimantan Timur.

Kombes Pol Yusuf Sutedjo, Kabid Humas Polda Kaltim, membenarkan kabar penangkapan tersebut. "Iya, betul (ditangkap di Kaltim)," ujarnya, mengonfirmasi bahwa M telah resmi ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan menyebarkan ujaran kebencian berbau SARA di media sosial. Tindakan M ini disinyalir telah memicu bentrokan di Bitung, yang terjadi pada 25 November 2023.

Penangkapan M adalah hasil kerjasama solid antara Polda Sulawesi Utara dan Polda Kaltim. Koordinasi intensif antara Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sulut dengan Polda Kaltim membuahkan hasil dalam penangkapan ini. Saat ini, M sedang menjalani pemeriksaan intensif di Polda Kaltim untuk penyelidikan lebih lanjut.

Direktur Reskrimsus Polda Sulut, Kombes Stefanus Michael Tamuntuan, turut membenarkan penangkapan ini. Stefanus menyatakan bahwa kasus ujaran kebencian di media sosial yang berbau SARA ini kini menjadi fokus penanganan Ditreskrimsus Polda Kaltim.

Kerusuhan di Bitung, yang terjadi pasca bentrokan antara massa aksi bela Palestina dengan salah satu ormas, telah menjadi sorotan utama. Pemerintah dan aparat keamanan berhasil mengendalikan situasi, memastikan bahwa kota Bitung kembali kondusif dan terkendali pada pukul 19.50 Wita.

Kasus ini menjadi sorotan sekaligus contoh penting mengenai dampak negatif ujaran kebencian di media sosial dan perlunya respons cepat dari pihak keamanan. Dengan penangkapan M, diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam mengungkap dan menuntaskan kasus ini, sekaligus menjadi peringatan bagi semua pihak tentang pentingnya menjaga ketenangan dan kedamaian sosial.