Kaltimtoday.co, Balikpapan - Badan Anggaran (Banggar) DPRD Balikpapan terus memplototi realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dinilai tidak kunjung maksimal. Salah satu yang paling disorot adalah kebocoran penerimaan kas daerah dari retribusi sampah.

Hal itu diungkapkan Anggota Banggar DPRD Balikpapan, Syukri Wahid. Menurut politikus dari PKS itu, selama ini terjadi kebocoran kas daerah dari retribusi sampah karena ada indikasi kong kali kong antara pengembang dan mal di Balikpapan dengan oknum di Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Sehingga target yang dipatok tidak pernah tercapai.

"Balikpapan ini punya retribusi primadona yang kalau dimaksimalkan, kebocoran bisa ditutup, potensinya luar biasa," ungkap Syukri Wahid.

Disebutkan dia, untuk APBD 2021, Pemkot-DPRD Balikpapan sudah sepakat target pendapatan dari retribusi sampah naik menjadi Rp 15 miliar. Sebelumnya, realisasi retribusi sampah hanya Rp 7 miliar.

Diharapkannya, kebocoran-kebocoran yang selama ini terjadi dapat diatasi. Untuk oknum DLH yang bermain dapat ditindak dengan tegas. Sebab, potensi kerugian bagi kas daerah sangat besar.

"Bukan hanya kebocoran retribusi, tapi juga penyalahgunaan sarana dan prasarana Pemkot Balikpapan. Kami minta itu segera ditindak," pungkasnya.

[TOS]