Kaltimtoday.co, Berau - Harga bahan pokok di Kabupaten Berau dipastikan stabil jelang dan sesudah hari raya Idulfitri 2021. Hal tersebut diungkapkan oleh Bupati Berau Sri Juniarsih saat melakukan sidak ke Pasar Sanggam Adji Dilayas (PSAD), Jalan HARM Ayoeb, Kamis (29/4/2021).

Saat melakukan sidak, Sri Juniarsih turut didampingi oleh OPD terkait seperti Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdaganagan (Diskoperindag), Dinas Pangan, dan Kepala Pasar Sanggam Adji Dilayans.

Selain memantau harga, orang nomor satu di Berau itu juga menyempatkan diri berbincang dengan sejumlah pedagang untuk mendengarkan keluhan mereka yang berjualan di tengah pandemi Covid-19 yang masih mewabah.

"Dari hasil peninjauan hari ini di pasar, saya lihat cukup bagus, mudah-mudahan sampai lebaran dan setelah lebaran nanti tidak ada kenaikan harga dan kebutuhan terpenuhi. Itu yang kita harapkan," jelas Sri Juniarsih.

Sri Juniarsih mengatakan, stok kebutuhan juga masih aman, termasuk pasokan sehingga semua dapat dipastikan aman untuk kebutuhan masyarakat menjelang lebaran nantinya.

"Tadi juga saya mengimbau para pedagang agar tetap memperhatikan protokol kesehatan agar tidak muncul lagi klaster baru penyeberan Covid-19," imbuhnya.

Dia berharap semua bisa dapat rejeki, namun di satu sisi juga harus memperhatikan protokol nkesehatan karena Covid-19 masih mewabah hingga saat ini.

Mendengar keluhan pedagang, bupati perempuan pertama di Berau itu mengungkapkan rata-rata pedagang mengeluhkan sepinya pengunjung karena masih suasana pandemi.

Sementara itu, (Plt) Kadis Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Berau, Muhammad Salim menyebutkan, pasokan yang ada saat ini sebenarnya sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Berau.

"Untuk harga masih stabil terhitung dari Januari hingga April, paling sebelumnya harga cabai yang sempat melonjak naik tapi saat ini sudah kembali mengalami penurunan harga," jelas Salim.

Sebelumnya, harga cabai sempat naik menjadi Rp 120 ribu per kg, dari harga normalnya yang Rp 70 ribu per kg. Hal ini pun ditengarai akibat kurangnya pasokan cabai.

[DER | RWT]