Kaltimtoday.co, Bontang - Belajar dari rumah sudah berjalan hampir genap satu bulan. Seluruh pelajar di Kota Taman melaksanakan pembelajaran dari rumah, termasuk sekolah yang berada di pesisir Bontang, salah satunya SDN 016 Bontang Selatan yang terletak di Pulau Tihi-Tihi.

Sekolah pesisir, rata-rata memiliki siswa yang mayoritas warganya di pulau tersebut. Namun, guru pengajarnya, rata-rata juga berasal dari luar pulau tersebut, alias tinggal di wilayah daratan Bontang. Lalu, seperti apa cara mereka melaksanakan belajar dari rumah dengan keterbatasan media komunikasinya?

Kepala SDN 016 Bontang Selatan Eka Wahyuni menjelaskan, para murid di Pesisir Bontang, tidak semuanya memiliki alat komunikasi seperti ponsel pintar, termasuk orangtuanya.

“Namun kami masih memiliki guru yang tinggal di sana, meski hanya satu orang,” kata Eka Wahyuni saat ditemui, Kamis (9/4/2020).

Akhirnya, proses belajar dari rumah pun dilakukan secara manual. Kata Eka, pihaknya melalui grup WA sekolah menugaskan ibu guru yang tinggal di Tihi-Tihi untuk menugaskan anak-anak. Sehingga hasil tugas sekolah pun disampaikan lagi ke grup WA sekolah oleh guru tersebut.

“Kalau mau disamakan dengan murid-murid yang di darat dengan akses kemudahan internet maka akan sulit, apalagi banyak dari mereka yang tak memiliki ponsel pintar,” ungkapnya.

Karena keterbatasan itu, kenaikan kelas dan kelulusan sekolah pun diambil dari nilai rapor, mengingat tak ada pelaksanaan Ujian Sekolah (US) di tingkat SD.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang, Akhmad Suharto mengatakan, proses belajar dari rumah disikapi dengan berbagai macam. Ada pelajar dan guru yang santai, ada yang nyaman, ada pula yang merasa berat.

“Dan itu semua hal yang biasa. Alhamdulillah sejauh ini tak ada masalah yang berarti soal pelaksanaan belajar dari rumah,” tutupnya.

[RIR | RWT | ADV]