Kaltimtoday.co, Samarinda - Pecahnya aksi unjuk rasa para mahasiswa, di depan gedung parlemen, DPRD Kaltim hanya ditengarai persoalan sepele. Padahal para wakil rakyat ini, mengaku sangat setuju dengan aspirasi yang disampaikan para mahasiswa, dan akan menjembataninya hingga ke pemerintah pusat di DKI Jakarta.

Kendati demikian, namun hal tersebut nyatanya tak mendinginkan suasana. Dari informasi yang dihimpun, mulanya delapan fraksi gabungan di gedung parlemen secara langsung menemui para demonstran, di depan pagar besi setinggi lima meter.

"Pertama tadi mereka minta kita keluar. Oke kita keluar. Tapi begitu kita sudah sampaikan. Bahwa kita siap menerima aspirasi mereka seperti apa," kata Rusman Yakub sesaat dijumpai setelah aksi.

"Setelah ditemui, mereka tidak mau di depan dan harus masuk ke dalam. Oke kita minta perwakilan, karena kita tidak mungkin melayani semuanya yang berjumlah ribuan orang," sambungnya.

Kata Rusman, meskipun telah menerima selembaran dari poin-poin yang ingin disampaikan mahasiswa, namun hal tersebut harus didengar langsung secara terperinci.

"Oleh karena itu, kami berinisiatif dari delapan fraksi keluar karena kami ingin merasa seperti apa yang mereka rasakan," paparnya.

Kalau soal beraspirasi, lanjutnya, mereka sangat setuju dan menganggap itu sangatlah wajar. Karena kalau tidak begitu, bukan mahasiswa namanya. Akan tetapi, yang diinginkan para anggota dewan, ialah berdiskusi dengan baik dan tenang.

"Jadi sebetulnya tidak ada prinsip yang berbeda dari prinsip yang disampaikan. Hanya masalah nya ini mereka mau masuk semua. Sebetulnya ini simpel. Kalau mereka mau nya semua masuk, kalau kami maunya perwakilan itu saja. Kita dukung dan siap menyampaikan dan kita sudah sepakat," tandasnya.

[JRO | RWT]