Kaltimtoday.co, Tenggarong - Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kutai Kartanegara (Kukar), Sutikno menyampaikan, pihaknya akan terus mewujudkan Penyangga Tatanan Negara Indonesia (Petani) milenial. Regenerasi petani harus terus berlanjut, kaum muda sangat potensial dalam mengelola lahan pertanian.

Bukan hanya dari segi tenaga. Menurutnya, mindset yang dimiliki milenial lebih wawasan yang terbuka dalam berinovasi. Paham akan teknologi informasi dalam menggunakan alat mesin pertanian (Alsintan).

Sejauh ini kata Sutikno, gerakan petani milenial sudah sangat masif dilakukan dan beberapa wilayah sudah terbentuk.

"Secara masif menggeliat, petani milenial yang fenomena di Muara Jawa," ungkapnya.

Banyak beranggapan jika anak muda tidak ada hasrat untuk bertani. Sutikno mematahkan anggapan tersebut, karena sudah dibuktikan oleh petani milenial di Desa Purwajaya, Kecamatan Loa Janan. Disana, menanam tanaman hidroponik kemudian hasil yang diperoleh dipasarkan atau masuk mall.

Tak hanya itu pelaku dunia usaha juga turut membantu dan mendukung melalui forum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP).

"Sudah ada 38 kelompok petani milenial, dan sudah dikukuhkan oleh kementerian pertanian ada 18 kecamatan yang dijadikan duta petani milenial," kata Sutikno.

Selain itu, petani milenial tidak lagi dengan cara manual melainkan mengunakan alat mekanisasi. Sebab sekarang pengolahan sawah identik dengan teknologi bukan lagi basah-basahan dan berlumpur. Tentu dengan ditunjang alsintan maka hasil yang didapatkan akan lebih baik dan bagus.

"Pak Bupati meminta ini harus jadi, tidak sekadar eforia atau wacana saja. Ini yang harus kami wujudkan secara nyata," pungkasnya.

[SUP | NON | ADV DISKOMINFO KUKAR]