Kaltimtoday.co, Berau - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Berau belum lama ini telah mempunyai struktur organisasi yang baru. Berbagai terobosan dinantikan berbagai pihak, termasuk legislatif. 

Menurut Wakil Ketua Komisi I DPRD Berau, Abdul Waris, keberadaan PGRI harus menjadi jembatan antara pengajar di guru sekolah negeri dengan pemerintah daerah. Terutama dalam hal menampung semua aspirasi yang disampaikan para guru-guru.

"Kolaborasi antara Dinas Pendidikan dengan PGRI menjadi kunci dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Berau," katanya. 

Legislator Demokrat itu yakin, keberadaan PGRI dapat menjadi wadah untuk merembukkan segala persoalan yang menjadi keluhan para guru. Serta dapat memberi solusi yang maksimal dalam memperjuangkan pendidikan di Berau.

Apalagi kata Waris, pendidikan tidak bisa berdiri sendiri, tanpa ditopang oleh tiga pilar pendukung lainnya. Seperti infrastruktur, kualitas guru, dan sistem pendidikan yang mumpuni. 

Meskipun dia mengetahui bahwa kurikulum dan metode pengajaran merupakan kewenangan pemerintah pusat hanya saja penyediaan fasilitas serta meningkatkan kesejahteraan menjadi tanggung jawab Pemda Berau.

"Pemda cukup fokus ke dua hal itu saja, terkait aturan di pusat itu tinggal menyesuaikan," imbuhnya.

Lebih lanjut Waris menekankan, kesejahteraan guru pun harus menjadi perhatian utama. Bukan hanya terkait insentif atau gaji, tetapi juga kenyamanan dan keamanan.

"Fasilitas tempat tinggal hingga jaminan keselamatan dalam perjalanan ke sekolah saya rasa itu pun harus jadi pertimbangan juga, tidak ada pendidikan yang maju kalau gurunya belum sejahtera," tandasnya.

[MGN | ADV DPRD BERAU]