Kaltimtoday.co, Berau - Peningkatan suhu ekstrem yang terjadi di sejumlah daerah, khususnya Berau menjadi sorotan dari berbagai pihak. Bahkan, Berau menduduki peringkat kedua wilayah dengan suhu tertinggi di Kaltim. Namun, hal ini tampaknya belum memberikan dampak serius pada pasokan air bagi masyarakat Berau.

Direktur Perusahaan Air Minum Daerah (Perumda) Batiwakkal, Saipul Rahman mengatakan, pasokan air di Kabupaten Berau masih relatif stabil. Memang diakuinya, ada indikasi penurunan muka air sungai yang lebih rendah dari biasanya meski sekarang sedang purnama.

“Tapi kami sudah mencoba mengatasinya dengan melakukan pengerukan di dekat pipa intake,” ujar Saipul, Sabtu (5/8/2023).

Menurut Saipul, dari segi penggunaan bahan kimia, situasinya sebenarnya lebih efisien. Air baku yang digunakan memiliki tingkat kekeruhan yang relatif rendah, atau yang dikenal sebagai Nephelometric Turbidity Unit (NTU). Namun, ada hal lain yang menjadi kekhawatiran, yaitu intrusi air laut.

"Intrusi tersebut merupakan terobosan batuan beku yang telah menjadi kristal dari suatu sistem magma di bawah permukaan bumi," jelasnya.

Saipul menjelaskan bahwa jika intrusi air laut ini memiliki warna hijau, akan ada kendala dalam mengendalikannya karena cenderung menyebar secara menyeluruh.

"Namun, kami berharap bahwa kondisi tersebut tidak akan terjadi. Namun, jika terjadi, kami akan menerapkan pola produksi bergilir dan mengelola distribusi air kepada pelanggan," tambahnya.

[RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.