Kaltimtoday.co, Tenggarong - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara menyalurkan Beasiswa Kukar Idaman Tahun Anggaran 2025 dengan anggaran total Rp 800 juta kepada 1.105 siswa dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP hingga pendidikan kesetaraan.

Berdasarkan data resmi Disdikbud Kukar, penerima beasiswa tersebut terdiri dari 454 siswa jenjang SD/MI, 220 siswa jenjang SMP/MTs, serta 431 peserta pendidikan kesetaraan. Para penerima berasal dari kategori prasejahtera, prestasi, serta yatim, piatu, dan yatim piatu.

Besaran bantuan yang diterima siswa disesuaikan dengan jenjang pendidikan masing-masing. Untuk jenjang SD/MI, bantuan diberikan sebesar Rp 450 ribu per siswa, sementara jenjang SMP/MTs menerima Rp 750 ribu per siswa. Adapun peserta pendidikan kesetaraan memperoleh bantuan sebesar Rp 1 juta per orang.

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Disdikbud Kukar, Pujianto, menyampaikan bahwa program beasiswa siswa tersebut telah resmi diluncurkan oleh pemerintah daerah.

“Selanjutnya terkait beasiswa siswa, alhamdulillah program tersebut juga sudah resmi diluncurkan,” ujarnya, Jumat (19/12/2025).

Pujianto menjelaskan, beasiswa Kukar Idaman mencakup berbagai jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan nonformal melalui program kesetaraan. Skema bantuan untuk SD dan SMP, kata dia, disesuaikan dengan pola Program Indonesia Pintar (PIP) dari pemerintah pusat.

Sementara itu, bantuan dengan nilai lebih tinggi diberikan kepada peserta pendidikan kesetaraan. Menurut Pujianto, kebijakan tersebut diambil untuk mendorong anak-anak usia sekolah yang sebelumnya tidak bersekolah agar kembali termotivasi mengakses pendidikan.

“Hal ini bertujuan untuk mendorong dan memotivasi anak-anak usia sekolah yang sebelumnya tidak bersekolah agar kembali mengenyam pendidikan,” katanya.

Pujianto juga mengungkapkan bahwa pelaksanaan program beasiswa ini sempat mengalami keterlambatan. Ia menyebut, kondisi tersebut dipicu oleh tingginya jumlah pendaftar yang masuk, sementara anggaran awal yang tersedia belum mencukupi.

Untuk mengatasi hal tersebut, Disdikbud Kukar melakukan penyesuaian anggaran dengan menarik subsidi dari sejumlah kegiatan lain. Proses ini kemudian berdampak pada perubahan mekanisme pelaksanaan beasiswa.

“Oleh karena itu, kami melakukan penarikan anggaran dari beberapa sumber serta menyubsidi dari sejumlah kegiatan lain yang memungkinkan,” lanjut Pujianto.

Ia menambahkan, perubahan mekanisme tersebut mengharuskan penyaluran beasiswa menyesuaikan dengan APBD Perubahan, sehingga pengumuman yang semula ditargetkan pada Oktober baru bisa dilakukan pada Desember 2025.

“Proses subsidi tersebut menyebabkan adanya perubahan mekanisme, sehingga pelaksanaannya harus menyesuaikan dengan APBD Perubahan,” pungkasnya.

[RWT]