Kaltimtoday.co, Tenggarong — Seiring terjadi kenaikan kasus Covid-19 di Kutai Kartanegara (Kukar) dan terdapat siswa SMP yang positif. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar mengevaluasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM). 

Saat ini masih tahap koordinasi, namun sudah menetapkan sekolah mana yang menerapkan PTM terbatas 50 persen dan 100 persen. 

"Jadi semuanya 50 persen, ada juga beberapa desa yang 100 persen tetap. Karena jumlah siswanya dibawah 20 orang, jadi kalau 10 orang siswanya per kelas tetap aja 100 persen," kata Kadis Dikbud Kukar, Thauhid Afrilian Noor, Selasa (15/2/2022). 

Saat ini masih dikoordinasikan dengan Kemenag dan UPT SMA, apakah mengikuti aturan yang telah dibuat di kabupaten atau tersendiri. Tetapi untuk jenjang PAUD hingga SMP tetap PTM. 

Baca Juga: Disdikpora PPU Pastikan Semua Siswa Diterima Satuan Pendidikan

 

Baca Juga: Kaltim Raih Peringkat Satu Nasional dalam Penerapan Kurikulum Merdeka Jenjang SMA

Baca Juga: Persiapan Hadapi Dunia Kerja, Disdikbud Kaltim Bekali Lulusan SMK Sertifikasi Kompetensi

Baca Juga: Atasi Sistem Zonasi Kurang Merata, Pemkot Samarinda Siap Bangun Sekolah Baru

View this post on Instagram

Baca Juga: IKN Berdampak terhadap Peningkatan Produk UMKM di Kutai Kartanegara 

Baca Juga: Dekat Pusat Perkotaan, Irwan Sayangkan Kondisi Jalan Usaha Tani Kelurahan Bukit Biru Belum Layak

Baca Juga: Program Sandes dan BSPS Sasar Ribuan Warga Kaltim

Baca Juga: Irwan Tinjau Progres Pembangunan Rehabilitasi Sekolah di Kutai Kartanegara

Baca Juga: Tinjau Pertanian di Desa Sidomulyo, Irwan Bakal Realisasikan Perbaikan Jalan Usaha Tani

Baca Juga: Desa Mulawarman Kukar Kini Punya Sirkuit Grasstrack Motocross Berstandar Nasional

Baca Juga: Punya Lumbung Pangan, Bupati Kukar Harap Kades Giri Agung Belajar ke Desa Loa Sumber

Baca Juga: Ketua IDI Kukar Sebut Pembangunan IKN Bawa 4 Keuntungan di Bidang Kesehatan

 

A post shared by Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

Baca Juga: Selama Sepekan Tak Menemukan Hasil, Proses Pencarian Korban Diduga Diterkam Buaya Dihentikan

Dia menyebutkan, maksimal di kelas setengah dari rumbel, misalkan 30 siswa maka maksimal berada di dalam kelas hanya 15 orang atau separuh kelas aja. 

"Pemetaan berdasarkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) jadi jumlah siswanya paling sedikit dimana disitu. Karena kelihatan, desa ini siswanya sedikit, jadi dilihat dari jumlah siswanya. Tapi di desa-desa itu ada yang banyak siswanya maka tetap mengacu 50 persen," sebutnya. 

Pemberlakuannya bisa dimulai dalam minggu ini karena tidak dihitung per tanggal. Surat Bupati akan disampaikan kepada semua UPT dan sekolah-sekolah. Kemudian dalam kurung waktu 2-3 hari setelah surat diterima baru diberlakukan. 

"Karena atur kelas dulu siapa yang turun pagi, siang harus diatur dulu. Minggu ini kami upayakan PTM sudah berjalan," tuturnya. 

Pelaksanaan masih dinamis, artinya tidak ada batas waktu sampai menunggu perkembangannya ke depan. 

[SUP | NON]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.