TENGGARONG, Kaltimtoday.co - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kutai Kartanegara (Kukar) menjadikan program pemberdayaan pelaku perikanan sebagai fokus utama kebijakan Kukar Idaman Terbaik. Program ini merupakan bagian dari agenda besar Pemkab untuk memberdayakan 100 ribu pelaku usaha pertanian, peternakan, dan perikanan dalam periode RPJMD terbaru.

Target fasilitasi yang ditetapkan DKP Kukar cukup ambisius, yaitu 10.000 pelaku usaha per tahun, di mana 50% di antaranya berasal dari sektor perikanan. Program ini merupakan lanjutan dari capaian sebelumnya, yaitu 25.000 nelayanyang telah tuntas difasilitasi pada tahun 2024.

"Targetnya, kita bisa memfasilitasi kurang lebih 10 ribu pelaku usaha per tahun, kira-kira 50 persennya dari sektor perikanan,” ujar Muslik, Kepala DKP Kukar.

DKP Kukar menargetkan produksi 2025 meliput 378 juta benih ikan dan 1 juta kilogram pakan. Namun, sektor perikanan Kukar menghadapi tantangan utama berupa fluktuasi harga ikan nila dan mas yang sempat turun hingga Rp 25.000 per kilogram, berdampak langsung pada pendapatan pembudidaya.

Untuk mengatasi masalah ini, strategi hilirisasi perikanan sedang dipercepat melalui pengolahan produk hasil budidaya, diversifikasi produk ikan
Pembangunan cold storage di beberapa titik prioritas.

Melalui strategi tersebut, diharapkan hasil perikanan dapat diperpanjang daya simpannya, kualitas terjaga, dan rantai pemasaran menjadi lebih kuat. Saat ini, terdapat 1.046 Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) yang tersebar dari wilayah pesisir hingga hulu Kukar.

[TOS]