Kaltimtoday.co, Tenggarong - Kebijakan efisiensi anggaran yang diberlakukan pemerintah pusat ikut terasa hingga ke dunia olahraga di Kutai Kartanegara (Kukar). Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kukar harus menyesuaikan sejumlah program pembinaan atlet akibat penghematan yang diatur dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025.

Sekretaris Dispora Kukar, Syafliansyah, mengatakan, kebijakan tersebut membuat ruang gerak pembinaan olahraga daerah menjadi lebih terbatas, terutama dalam kegiatan yang membutuhkan perjalanan keluar daerah. Pasalnya, efisiensi kali ini juga menyentuh sektor biaya perjalanan dinas yang justru banyak digunakan oleh atlet, bukan pegawai.

“Kalau OPD lain perjalanan dinasnya untuk urusan kedinasan, di kami itu untuk para atlet. Mereka butuh ikut event sebagai tolok ukur kemampuan,” jelasnya usai menghadiri pelantikan pengurus Afkab Kukar di Tenggarong.

Syafliansyah tak menampik, sejak efisiensi ini berjalan, beberapa agenda penting seperti uji tanding atau keikutsertaan dalam event tingkat provinsi sempat tertunda. Namun, ia memastikan Dispora Kukar tetap berupaya agar pembinaan atlet tidak berhenti sepenuhnya.

“Memang yang biasanya bisa kirim 20 atlet, sekarang mungkin cuma lima. Tapi tetap kami usahakan ada yang berangkat. Atlet tetap perlu pengalaman tanding,” ujarnya.

Di tengah keterbatasan itu, muncul kabar baik. Ia mengungkapkan, pemerintah pusat kini sedang meninjau kembali aturan efisiensi agar pelaksanaan kegiatan prioritas, termasuk pembinaan olahraga, bisa berjalan lebih fleksibel.

“Sudah ada sinyal revisi, terutama yang berkaitan dengan kegiatan penting seperti BK Porprov. Mudah-mudahan nanti bisa disesuaikan,” ucapnya.

Meski harus berhemat, Syafliansyah menegaskan semangat Dispora Kukar tak surut dalam mendukung kemajuan olahraga daerah. 

Ia berharap seluruh cabang olahraga tetap fokus berlatih dan menjaga motivasi jelang Porprov 2026 mendatang.

[RWT | ADV DISKOMINFO KUKAR]