Kaltimtoday.co - Pemerintah menetapkan kebijakan baru terkait penyelenggaraan ibadah haji 2026 dengan memberikan kuota khusus sebesar 5 persen untuk jemaah lanjut usia (lansia) di setiap provinsi. Kebijakan ini diumumkan Wakil Menteri Haji dan Umrah, Dahnil Anzar Simanjuntak, saat menyampaikan keterangan di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (4/12/2025). 

Dahnil menjelaskan bahwa, alokasi khusus tersebut diberikan untuk memastikan jemaah lansia memperoleh prioritas keberangkatan, terutama bagi mereka yang sudah menunggu bertahun-tahun. Ia menegaskan bahwa setiap provinsi wajib mengalokasikan 5 persen kuotanya untuk peserta berusia lanjut.

Kategori lansia pada penyelenggaraan haji 2026 dimulai dari usia 65 tahun. Seleksi prioritas dilakukan berdasarkan usia tertua hingga kuota lansia terpenuhi. Dahnil mencontohkan, apabila di suatu provinsi terdapat calon jemaah dengan usia maksimal 90 tahun, maka pengisian kuota dilakukan dengan mengurutkan dari usia paling tinggi hingga batas minimal 65 tahun.

Selain memberikan slot khusus bagi jemaah lansia, pemerintah juga menyediakan kuota pendamping. Namun, pendamping wajib memenuhi kriteria tertentu, seperti merupakan mahram atau keluarga inti jemaah lansia serta sudah terdaftar dalam antrean haji minimal lima tahun.

Kementerian Haji dan Umrah bersama Komisi VIII DPR juga merilis sebaran kuota haji nasional untuk 1447 H/2026 M. Penetapan ini dilakukan dengan prinsip pemerataan dan transparansi. Beberapa kuota provinsi yang diumumkan antara lain Aceh 5.426, Sumatera Utara 5.913, Sumatera Barat 3.928, Riau 4.682, DKI Jakarta 7.819, Jawa Barat 29.643, Jawa Tengah 34.122, Jawa Timur 42.409, Nusa Tenggara Barat 5.798, Kalimantan Selatan 5.187, Sulawesi Selatan 9.670, dan Banten 9.124.

Untuk wilayah timur Indonesia, kuota Papua, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan ditetapkan sebanyak 933 jemaah. Sementara Papua Barat dan Papua Barat Daya memperoleh alokasi 447 calon haji.

[RWT]