Kaltimtoday.co, Penajam - Pemerintah Daerah (Pemda) Penajam Paser Utara (PPU) kembali membuka kesempatan bagi pelajar daerah yang ingin menempuh pendidikan tinggi melalui program beasiswa kerja sama daerah dengan Universitas Gadjah Mada (UGM). 

Program ini resmi diumumkan sejak 21 Maret 2025 dan menjadi kelanjutan dari kolaborasi antara PPU dan salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia.

“Kita mau menginformasikan buat teman-teman yang saat ini lagi mau menempuh pendidikan S1-nya, bahwa per tanggal 21 Maret 2025 kemarin, Bupati PPU sudah membuka beasiswa untuk kerjasama daerah,” kata Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemda PPU, Nicko Herlambang.

Program ini bukan pertama kalinya dijalankan. Tahun lalu, Pemda PPU berhasil mengantarkan empat pelajar untuk menempuh pendidikan di UGM melalui skema beasiswa penuh. Tahun ini, peluang itu kembali diperluas. 

Nicko menegaskan bahwa pembukaan beasiswa ini menjadi wujud konkret komitmen pemerintah daerah dalam membangun kualitas sumber daya manusia, khususnya generasi muda PPU.

“Dalam hal ini, Pemda PPU dengan Universitas Gajah Mada. Artinya, seperti tahun lalu yang sudah ada diterima sekitar 4 orang, dan tahun ini kita buka lagi ruang bagi teman-teman yang ingin melanjutkan S1 atau D4 itu untuk mendaftar beasiswa kerjasama daerah yang sudah dibuka dengan UGM,” ujar Nicko.

Fokus utama beasiswa tahun ini diarahkan pada program vokasi (D4) serta jenjang S1 dengan prioritas di sejumlah program studi strategis. Pemerintah daerah menilai, sektor-sektor tersebut menjadi tulang punggung pembangunan daerah ke depan.

“Adapun program yang menjadi prioritas kita saat ini adalah vokasi, dalam hal ini D4. Kemudian untuk S1-nya, pada program studi kedokteran, kehutanan, ketahanan pangan, sumber daya energi, pertanian, engineering atau teknik, teknologi informasi, dan MIPA atau Sains,” jelasnya.

Nicko menyebutkan, saat ini sudah ada lima mahasiswa asal PPU yang sedang menempuh pendidikan di UGM dengan beasiswa penuh dari Pemda. Harapannya, tahun ini jumlah itu bisa meningkat seiring dengan perluasan akses dan peningkatan kualitas lulusan sekolah di daerah.

“Saat ini kan sudah ada 5 mahasiswa PPU yang berkuliah di UGM, dan kita membiayai secara full scholarship, dan harapannya tahun ini lebih banyak lagi yang lolos,” ucapnya.

Namun, Nicko menegaskan bahwa syarat utama untuk bisa mendaftar adalah bahwa calon mahasiswa harus menempuh pendidikan SMA atau SMK di wilayah PPU. Tujuannya adalah mendorong lulusan lokal untuk memiliki rekam jejak yang baik dalam persaingan masuk perguruan tinggi negeri.

“Jadi bagi orang tua yang anaknya ingin melanjutkan kuliah, silakan mendaftar. Tetapi memang syaratnya, dia harus bersekolah di PPU atau SMK di PPU,” katanya. 

“Karena tujuan kita ini untuk memperbaiki portofolio teman-teman lulusan SMA yang ada di sini, supaya track record dia untuk bisa keterima di universitas negeri sudah ada,” lanjutnya. 

Nicko mengakui bahwa dalam beberapa tahun terakhir, jumlah siswa PPU yang diterima di universitas bergengsi seperti UGM mengalami peningkatan. Hal itu menjadi indikator bahwa kualitas pendidikan di PPU mulai menunjukkan hasil yang menggembirakan.

“Karena dulu hampir tidak ada yang keterima di UGM, kalau sekarang melalui beberapa jalur itu sudah banyak yang keterima di UGM juga,” ujarnya. “Artinya, kita bisa menunjukkan bahwa SMA dan SMK yang ada di PPU ini secara kualitas, dengan murid yang ada, itu bisa lolos di universitas negeri terbaik.”

Lebih lanjut, Pemda PPU juga membuka peluang untuk menjalin kerja sama serupa dengan perguruan tinggi unggulan lainnya di Indonesia. Nicko mengatakan, komitmen pemerintah adalah memberikan akses pendidikan tinggi terbaik seluas-luasnya bagi anak-anak daerah.

“Kita juga enggak menutup ruang untuk melakukan kerjasama seperti ini dengan universitas negeri unggulan lainnya di Indonesia,” tandasnya.

[RWT | ADV DISKOMINFO PPU]