Kaltimtoday.co, Tenggarong - Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) kembali melanjutkan proyek peningkatan jalan poros penghubung wilayah hulu pada tahun 2025. Proyek strategis ini menjadi bagian dari program prioritas pembangunan infrastruktur jalan daerah.

Total anggaran yang disiapkan mencapai Rp 50 miliar, dialokasikan untuk memperkuat konektivitas antarwilayah di Kukar, terutama di kawasan hulu yang memiliki tingkat mobilitas tinggi.

Peningkatan infrastruktur jalan penghubung ini telah menjadi program prioritas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar. Sejak tahun 2022 lalu, jalan poros ini mulai dikerjakan secara bertahap hingga kini.

“Tahun ini kita sudah ada kontraknya. Nilai sekitar Rp 20 miliar dan Rp 30 miliar, jadi totalnya hampir Rp 50 miliar,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar, Wiyono, Senin (14/4/2025).

Ia menjelaskan, nilai tersebut awalnya berasal dari dua sumber anggaran, yakni Rp 20 miliar dari APBD Kukar, dan Rp 30 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Namun, pemerintah pusat memotong DAK bahkan di nol-kan, sehingga anggaran tersebut hilang.

Wiyono mengatakan, Bupati Kukar memberikan arahan bahwa proyek ini tetap harus dilanjutkan meskipun tidak menggunakan Dana Alokasi Khusus, sebab jika tidak ditangani segera, maka jalan poros penghubung antar kecamatan ini bisa menimbulkan persoalan besar.

“Oleh karena itu, Pemkab memutuskan untuk menangani jalan tersebut dengan menggunakan dana APBD. Proyek yang sebelumnya dilelang dan dikontrakkan dengan dana DAK, sekarang ditanggulangi sepenuhnya oleh APBD Kukar,” sebut Wiyono.

Ia menyebutkan, pemantapan konektivitas antar wilayah akan terus dikerjakan hingga tuntas. Jalan yang layak dan memadai akan memberikan dampak besar dalam membantu menekan biaya ekonomi masyarakat di kecamatan tersebut, karena jalur distribusi kebutuhan masyarakat lebih mudah.

“Kalau jalan ini sampai terputus, maka dampaknya terhadap inflasi di wilayah itu pasti akan sangat tinggi,” tandasnya.

[RWT | ADV DISKOMINFO KUKAR]